Perwira Polisi di Medan Kritis Diserang Mafia Narkoba

Perwira Polisi di Medan Kritis Diserang Mafia Narkoba
Ilustrasi. (Pixabay)

RIAUTERBIT.COM- Seorang perwira polisi anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut, AKP AR Rangkuti, kritis akibat diserang anggota jaringan mafia narkoba di Jl Jermal XV Gang Dojo, Kecamatan Medan Denai, Sumatera Utara, Kamis (6/4) malam.

Perwira tersebut dibacok oleh belasan orang saat akan memboyong dua bandar besar narkoba yang ditangkap dari lokasi kejadian. Penyerangan itu membuat dua bandar narkoba yang sebelumnya sudah ditangkap, akhirnya meloloskan diri.

"Korban (Rangkuti) sudah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Materna. Kondisi lukanya lumayan parah. Dia mengalami luka bacokan di kepala, badan, tangan dan kaki," ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting.

Rina menceritakan, kasus pembacokan yang menimpa Rangkuti berawal dari laporan masyarakat tentang Benget dan Putri sebagai bandar besar narkoba. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti oleh Rangkuti dan Kompol Sembiring.

Dengan menyamar sebagai pembeli, Rangkuti bersama Sembiring akhirnya berhasil meringkus Benget dan Putri. Keduanya pun dibawa untuk pengembangan lebih lanjut. Putri kemudian berteriak "rampok" saat polisi itu ingin memboyongnya.

Rangkuti kemudian dibacok dari belakang. Saat berusaha menyelamatkan diri, kaki korban juga disabet kelewang. Masih belum puas juga, para pelaku membacok tangan dan tubuh perwira polisi tersebut.

Dalam peristiwa penyerangan itu, polisi yang mendapatkan laporan langsung turun ke lokasi. Tiga darj belasan pelaku yang melakukan pembacokan akhirnya berhasil ditangkap.

"Ada belasan lagi yang masih dikejar oleh petugas dj luaran. Identitas para pelaku sudah diketahui. Kasus ini masih dalam pengembangan. Petugas kita juga sedang mengejar Benget dan Putri," jelasnya.

Menurutnya, tiga orang pelaku penyerangan perwira polisi itu diduga terlibat dalam kelompok jaringan narkoba si Benget. Upaya penyerangan seakan sudah dikondisikan jika petugas berhasil menangkap target operasi yang dicari. (*)

Arnold H Sianturi/HA

Suara Pembaruan
 

Berita Lainnya

Index