Anggota DPRD Kampar Hanafiah Berharap Kepedulian Pemda Terhadap Masyarakat Yang Bertani Rutin

Anggota DPRD Kampar Hanafiah Berharap Kepedulian Pemda Terhadap Masyarakat Yang Bertani Rutin
Hanafiah saat berbincang dengan PJ Bupati Kampar, Dr. Kamsol di acara panen panen raya cabai merah di Desa Danau Lancang.

Riauterkini-BANGKINANG - Anggota DPRD Kabupaten Kampar, Hanafiah boleh dikatakan berhasil lakukan pembinaan terhadap pertanian di bidang pertanian cabe merah di Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu.  

Pasalnya, masyarakat Danau Lancang, dengan kelompok Gapoktan Popal Lestari sukses menanam cabe merah seluas 50 hektare sejak 10 tahun lalu dengan hasil panen hingga menghasilkan uang ratusan juta.  

Hanafiah yang juga merupakan ketua PDI Perjuangan Kabupaten Kampar ini menyampaikan harapan kepada Pemerintah Kabupaten Kampar memberikan kepedulian melalui bantuan yang dibutuhkan oleh petani tersebut.  

"Kita berharap Pemerintah Kabupaten Kampar memperhatikan masyarakat yang bertani rutin ini. Baik alat-alat pertaniannya maupun kebutuhan pupuknya," kata Hanafiah Alumni Pondok Pesantren Darussalam ini.

Sebelumnya Pj Bupati Kampar, Kamsol yang didampingi Hanafiah dan Camat Tapung Hulu Wira Sastra saat melakukan panen cabai merah di Desa Danau Lancang ini menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada masyarakat Danau Lancang, khususnya Gapoktan Popal Lestari. Dengan semangat dan prasarana seadanya sudah mampu membuat kebun cabai seluas lebih kurang 50 hektare.  

‘’Ini luar biasa, kita ketahui bersama bahwa baru-baru ini kita sibuk dengan mahalnya harga cabai. Dalam hal ini Presiden pun ikut turun memberikan argumen. Apa yang dilakukan masyarakat saat ini sangat membantu perekonomian,’’ jelas Kamsol.  

Kamsol menambahkan, agar harga cabai khususnya di Kampar bisa terus stabil, ke depannya akan diupayakan untuk membentuk industri hilir. Karena selagi daya beli masyarakat masih tinggi, tidak akan terjadinya yang namanya inflasi.  

‘’Untuk diketahui, harga cabai hari ini berkisar Rp55 ribu, kalau kita konsisten menanam cabai. Hal ini juga berguna ke depan apabila Gapoktan bisa kerja sama dengan BUMDes sekaligus berfungsi membina petani,’’ jelas Kamsol.

Menurut Kamsol, ada konsep dalam mengembangkan sebuah usaha pertama dengan akademisi dengan riset, bisnis menjamin stabilitas harga, pemerintah, serta bagaimana menjaga regulasi ini seperti perluasan wilayah lahan. 

Sementara itu Ketua Gapoktan Popal Lestari, Sugiran mengatakan, Kelompok Tani Popal Lestari mulai menanam cabai dari 10 tahun yang lalu, penanaman tumpang tindih antara cabai dan semangka.

‘’Walaupun telah sekian tahun, allhamdulillah belakangan ini kami dapat bantuan sedikit anggaran dari pemerintah,’’ jelas Sugiran.

Sugiran menjelaskan, dengan pengolahan lahan yang cukup besar ke depan mengharapkan alat pertanian handtractor.

‘’Dengan adanya bantuan tersebut, nantinya kami kita bisa lebih luas dalam menanam kebun cabai dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pertanian cabai,’’ jelas Sugiran.(rls)

Berita Lainnya

Index