DISPERINDAG PEKANBARU

Atasi Pasar Tumpah, Pembangunan Pasar Induk Kota Pekanbaru Masuk Tahap Pengerjaan Fisik

Atasi Pasar Tumpah, Pembangunan Pasar Induk Kota Pekanbaru Masuk Tahap Pengerjaan Fisik
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut.

RIAUTERBIT.COM - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menyebut proses pembangunan pasar induk saat ini sudah masuk dalam tahap pengerjaan fisik. Saat ini proses pekerjaan fisik di lapangan sudah mencapai 14 persen.


Ia optimtis, pihak ketiga yang membangun pasar induk bisa menuntaskan pekerjaannya sesuai target.


"Target yang sudah ditetapkan dalam naskah kerja sama sekitar bulan Oktober 2018 mendatang. Kita berharap pembangunanya bisa selesai sesuai target itu," kata Ingot.


Sementara saat disinggung adanya keengganan para pedagang untuk pindah ke pasar induk karena alasan jauh dan takut kehilanggan pelanggan, Ingot mengatakan kemungkinan tersebut sudah dipikirkan sejak dini.

Pihaknya memastikan, jika nanti pasar induk sudah selesai, tidak boleh lagi ada aktifitas bongkar muat di luar pasar induk.


"Kita akan buat regulasi aturan mainnya, kita yakinkan distributor dan pemasok barang mereka mendukung, karena meraka butuh pengaturang jelas. Karena selama ini kan mereka sifatnya parsial-parsial saja," ujarnya.

Dengan adanya pasar induk tersebut, lanjut Ingot, para distributor, pamasok barang dan pedagang akan mendapatkan kepastian jangka panjang dalam melakukan aktifitas jual beli. Sebab aktifitas bongkat muat dan pasar tumpah yang ada saat ini hanya bersifat sementara karena Pekanbaru belum memiliki pasar induk yang permanen.


"Sebelum kita relokasi ke pasar induk tentu nanti ada tahapan-tahapan yang kita lakukan. Mulai dari pembuatan regulasi, sosialiasi dan relokasi," katanya.

Mulai tahun 2017 pihaknya sudah mulai melakuhan tahapan tersebut.


Saat ini Disperindag tengah menyusun draf regulasi yang nanti akan dijadikan sebagai aturan untuk menata aktivitas bongkar muat di pasar induk.

"Kita sedang susun drafnya Perwako-nya bagaimana mengatur teknis di pasar induk lebih lanjut,"katanya.


Seperti diketahui, pasar induk dibangun diatas lahan sekitar 3,2 hektare di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan. Proses pembangunan dan pengelolaan dilakukan oleh pihak ketiga sebagai pemenang lelang, yakni PT Agung Rafa Bonai.


Sistem pengelolaan pasar induk menganut sistem Bagun Guna Serah (BRG) dimana pihak ketiga akan mengelola pasar induk tersebut dengan masa kerja sekitar 30 tahun.

Sepanjang kerjasama itu, Pemko Pekanbaru tetap mendapatkan nilai kontribusi sebagai PAD. Selanjutnya setelah lewat 30 tahun, baru pasar induk sepenuhnya diserahkan ke Pemko Pekanbaru dan akan menjadi aset daerah.


Estimasi anggaran pembangunan pasar induk mencapai Rp 88 miliar, dengan masa pembangunan selama 24 bulan. Di atas lahan 3,2 hektare tersebut akan dibangun 42 ruko dan 500 kios.(Diskominfo-pku)

Berita Lainnya

Index