Banjir Menerjang, Ratusan Kerambah Warga Hanyut.
#Kerugian di Tiga Desa Ditaksir Hingga Mencapai 3 Milyar Lebih
BANGKINANG. Doni (35) warga Desa merangin, Kecamataan Kuok, seorang petani ikan kerambah. Matanya nanas, tatapannya kosong, raut mukanya tiba-tiba kusut. Bibirnya kelu hingga membuatnya tak sanggup berkata-kata. Ini disebabkan oleh kerambah ikan usaha miliknya hanyut diterjang banjir arus sungai Kampar yang meluap Sabtu (16/1) dini hari.
Doni menuturkan, pada Sabtu (16/1) dini hari arus kencang sungai Kampar meluluh lantakkan kerambah ikan sebagai mata pencariannya selama ini. Akibatnya, Doni mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah. Beberapa keramba miliknya hancur diterjang banjir. Tidak itu saja, kerambah ikan yang tak hanyut diterjang banjir ikan-ikan di dalam kerambah pun banyak yang mati akibat terombang-ambing diakibatkan kencangnya arus sungai kampar.
"Kerugian saya hingga mencapai ratusan juta rupiah," ucap Doni dengan suara yang sedikit tertahan.
Ternyata Doni tidak sendirian, masih banyak doni-doni yang lain mengalami kerugian serupa dengannya. Di tiga desa yang kami datangi seperti Desa Merangin, Desa Pulau Terap, Desa Kuok ada ratusan petani ikan kerambah yang mengalami nasib serupa dengan Doni. Kerugian yang dialami para petani pun bervariasi, mulai dari belasan hingga mencapai ratusan juta rupiah.
"Mungkin kalau kita total kerugian di tiga desa (Merangin, pulau Terap, Kuok) mencapai sedikitnya hingga tiga milyar lebih, belum termasuk kerugian ribuan petani ikan kerambah di hilir," ungkap Ihsan, petani ikan kerambah asal Desa Pulau Terap.
Dari pantauan di lapangan yang kami lakukan Sabtu (16/1) di sepanjang sungai Kampar banyak kerambah ikan yang hanyut, hancur diterjang air sungai yang naik akibat curah hujan yang tinggi di hulu sungai Kampar, yakni di Provinsi tetangga Sumatra Barat.(1)