Filsafat sering dianggap membingungkan. Namun, justru dari kebingungan itulah muncul pemikiran mendalam yang mendorong rasa ingin tahu. Sebagai makhluk berpikir, manusia tidak pernah lepas dari proses perenungan.
Melalui filsafat, manusia mampu mengendalikan diri sekaligus mengarahkan pikirannya ke hal-hal yang bernilai positif.
Seperti halnya kompas yang menunjukkan arah, filsafat menjadi panduan menuju tujuan hidup. Secara etimologi, filsafat berarti mencintai kebijaksanaan, sedangkan secara terminologi, filsafat adalah upaya memahami dunia dari berbagai aspek.
Filsafat lahir dari pola pikir manusia terhadap diri, alam, dan tujuan hidupnya dengan melibatkan akal, perasaan, serta keyakinan. Hakikat filsafat adalah memahami realitas dan keberadaan demi menemukan makna hidup yang sejati. Dengan berpikir, manusia dapat menyeimbangkan risiko dan keputusan secara bijak. Filsafat melatih manusia untuk merumuskan argumen yang jelas dan memahami konsep-konsep dengan lebih mendalam.
Filsafat juga berperan dalam memperkuat keyakinan, seperti dalam memahami konsep ketuhanan. Contohnya, pemikiran filsafat membantu meyakini bahwa Tuhan itu satu. Secara logis, jika Tuhan lebih dari satu, harmoni alam semesta seperti pergerakan galaksi akan terganggu. Pemikiran ini memperkuat keyakinan bahwa Tuhan Maha Esa dan Maha Kuasa atas segalanya.
Mengaplikasikan Filsafat dalam Kehidupan Bermasyarakat.Dalam kehidupan bermasyarakat, filsafat menjadi landasan berpikir untuk melahirkan kebijaksanaan dalam menghadapi masalah. Dengan filsafat, manusia mampu memberikan pandangan yang komprehensif, menelaah problematika secara mendalam, dan mengambil kesimpulan yang matang untuk solusi yang diterima bersama.
Filsafat mendorong manusia mengevaluasi konsep, argumen, dan masalah secara kritis, membuka ruang untuk refleksi, dialog, dan pengembangan pertanyaan baru. Dalam norma sosial, filsafat mengajarkan rendah hati dan menyadari keterbatasan pengetahuan.
Selain itu, filsafat membantu individu menghilangkan ambiguitas dan ketidakjelasan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pemahaman teks, pengambilan keputusan, atau refleksi terhadap nilai, etika, dan pengetahuan.
Peran Filsafat dalam Kehidupan Manusia
1. Memberikan Ajaran Moral dan Etika
Filsafat menjadi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, hukum, agama, dan sosial. Contohnya, etika deontologi dari Immanuel Kant menekankan pentingnya bertindak berdasarkan kewajiban moral.
2. Mendorong Berpikir Kritis
Filsafat melatih manusia untuk tidak menerima informasi secara mentah. Seperti yang diungkapkan René Descartes, "Cogito, ergo sum" (Saya berpikir, maka saya ada).
3. Menjalani Hidup Bermakna
Menurut Socrates, hidup yang baik adalah hidup yang terus direnungkan. Refleksi mendalam adalah kunci kebahagiaan dan kesempurnaan hidup.
4. Memahami Identitas dan Budaya
Filsafat membantu manusia memahami tujuan hidup dan menggali makna kebudayaan secara mendalam.
5. Pengambilan Keputusan yang Bijak
Filsafat mendorong pengambilan keputusan secara rasional, sistematis, dan koheren.
Kesimpulan
Filsafat adalah “ibu dari ilmu pengetahuan,” karena semua cabang ilmu bermula dari pemikiran filosofis. Dengan filsafat, manusia dapat menghadapi tantangan hidup secara bijaksana, mengendalikan diri, dan merumuskan strategi untuk mencapai tujuan hidup yang bermakna.
Penulis: Khoirul Ummah Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Ibrohimy