Erick Pastikan Bio Farma Bukan Tukang Jahit Soal Urusan Bikin Vaksin Covid-19

Erick Pastikan Bio Farma Bukan Tukang Jahit Soal Urusan Bikin Vaksin Covid-19

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, kerja sama dengan China terkait pembuatan vaksin Covid-19 bukan hanya menguntungkan satu pihak, tapi kedua pihak sama-sama mendapatkan keuntungan dengan transfer pengetahuan itu. Ia juga ingin menekankan. adanya transfer pengetahuan dalam kerja sama pembuatan vaksin Covid-19 bersama China.


Seperti diketahui pemerintah Indonesia baru saja mengadakan pertemuan bilateral dengan State Councilor dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi di Sanya, Hainan, serta dengan sejumlah perusahaan farmasi China.

"Dalam kunjungan ini kita ingin memastikan transformasi dari industri kesehatan kita, di mana Bio Farma kerja sama dengan sinovac adalah sebuah kerja sama yang win-win menang-menang. Bahwa Bio Farma tak tukang jahit, tapi kesepakatan dengan Sinovac yang ada namanya transfer knowledge, transfer teknologi, ini yang perlu digaris bawahi," ungkap Erick Thohir dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Menteri Erick juga menerangkan, harga vaksin covid-19 ini terjangkau. "Kita ingin harga vaksin ini terjangkau serta bisa dilakukan imunisasi massal untuk bangsa Indonesia agar segera pada awal tahu depan," paparnya.

 

Sambung dia menambahkan, penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac akan dimulai pada bulan November mendatang. Sebelumnya Erick Thohir memastikan, vaksin yang sedang digarap Bio Farma memakai bahan baku halal.


"Tentu sudah menjadi bagian yang tadi disampaikan Ibu Menlu (Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) bahwa kehadiran kita disini ingin memastikan dan memperkuat hubungan daripada bagaimana kita tidak hanya membangun ekonomi tetapi juga untuk kesehatan," tandasnya.(sndo)

Berita Lainnya

Index