KH Mochammad Alwi Arifin Dinobatkan Ketua LAMR-Kampar Dengan 200 Pengurus

KH Mochammad Alwi Arifin Dinobatkan Ketua LAMR-Kampar Dengan 200 Pengurus
KH Mochammad Alwi Arifin Dinobatkan Ketua LAMR-Kampar Dengan 200 Pengurus

BANGKINANG - Rangkaian acara penabalan/penobatan dan pelantikan pengurus Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Kampar masa khidmat 2022-2027, di Kawasan Wisata Stanum, Bangkinang, Ahad (27/3/2022) berjalan lancar.

Prosesi penabalan Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR Kabupaten Kampar diantaranya ditandai dengan pemasangan tanjak, selempang dan keris kepada Ketua DPH LAMR Kabupaten Kampar Datuk Seri Dr KH Mochammad Alwi Arifin, Lc, S.Pd. Pemasangan tanjak dilakukan oleh Gubernur Riau yang diwakili Asisten I Setdaprov Riau H Masrul Kasmy.

Kemudian pemasangan selempang oleh Ketua DPH LAM Riau Datuk Seri Syahril Abu Bakar dan pemasangan keris oleh Ketua MKA LAM Riau yang diwakili Tarlaili Datuk Mudo. Kegiatan ini dilakukan setelah pembacaan sk pengurus oleh Sekretaris Umum LAM Riau Datuk H Yusman Hakim.

Dari pantauan, tak satupun pejabat dari Pemerintah Kabupaten Kampar yang hadir. Seperti diberitakan sebelumnya, pengurus Lembaga Adat Kampar menolak dan merasa kecewa dengan penobatan dan pelantikan pengurus LAMR Kahupaten Kampar pada hari ini.

Diantara 200an pengurus LAMR Kabupaten Kampar yang dilantik adalah Sekretaris Umum Drs Fakhrul Kamal, M.Pd dan Bendahara Umum H Syafrianto, SE, MH.

Turut hadir pada acara ini sejumlah pengurus DPH LAM Riau, sejumlah ketua LAMR kabupaten/kota, Majelis Kerapat Adat (MKA) LAMR Kabupaten Kampar H Raylus Nurdin Datuk Bosau, Ketua Dewan Kehormatan Adat LAMR Kabupaten Kampar Suhaili Husein Datuk Bandaro Mudo dan anggota diantaranya H Alfian, Yurnalis Basri, KH Ujang Umar, Ahmad Fikri, Suharmi Hasan dan lainnya.

Kemudian dari Polda Riau diwakili oleh Direktur Bimas Polda Riau, Wakil Ketua DPRD Kampar Repol, Kapolres Diwakili Kasat Intel, Danyonif 132/BS diwakili Wadanyon, Dandim 0313/KPR. Turut hadir juga sejumlah ulama diantaranya Abuya KH Alaidin Athori, Lc sekaligus didaulat sebagai pembaca doa, para ninik mamak, cerdik pandai, pengurus LAM Riau, Ketua Apdesi Riau H Abdul Rakhman Chan.

Penobatan pengurus LAMR Kabupaten Kampar diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, pembacaan doa, basiacuong yang dibawakan Idrus dan kawan-kawan, syair, pembacaan SK pengurus, pemasangan tanjak, selempang, keris dan diiringi tepuk tepung tawar serta sambutan-sambutan dan makan bersama. Kegiatan juga diiringi musik tradisional.

Ketua DPH LAM Riau Datuk Seri Syahril Abu Bakar dalam arahannya mengaku bangga karena sudah 15 tahun LAM Riau Kabupaten Kampar "tiarap" namun pada hari ini sukses dilantik. LAM Riau siap bersinergi termasuk dengan LAK.

Menurutnya, masalah masyarakat Riau pada hari ini sebenarnya adalah dengan pihak-pihak lain. "Masalah kita pada hari ini banyaknya tanah ulayat kita, tanah adat kita berada di tangan perusahaan. Bukan kita melarang perusahan mengelolanya tetapi kita mau berbagi, berkongsi. Jangan sampai kita pemilik tanah kita pemilik hanya menengok dan menonton," tegasnya.

Ia mengaku yakin LAMR Kampar siap perjuangkan persoalan tanah ulayat dengan kebersamaan yang dibangun dengan bupati dan elemen lainnya termasuk dengan datuk-datuk yang tergabung di pengurus LAK.

"LAK dan LAM sama. LAM dan LAK ibarat mata hitam dan mata putih. LAK adalah para datuk dan LAM ada anak kemenakan yang cendikiawan, profesor, sarjana hukum, dokter, ustad, buya dan lain sebagainya ada di LAM. Jadi kita bergabung. LAK kita hormati karena para orang tua kita. Seratus persen di situ datuk-datuk adat dan pemangku adat, tak ada beda. Ini yang kami luruskan dan jelaskan lima tahun sudah. Jangan ada lagi narasi antara LAM dan LAK mengangkat hal ini," tegas Datuk Seri Syahril Abu Bakar.

"Orang lain ketawa. Orang melayu berebut dia, sementara anak kemenakan banyak tak sekolah dan anak kemenakan tak mendapat kerja. Mari kita urus anak kemenakan kita," tegasnya lagi.

Datuk Seri Syahril Abu Bakar juga mengajak semua pihak ikut memperjuangkan anak kemenakan terutama agar mendapatkan pekerjaan baik sebagai pengusaha maupun sebagai pekerja. Misalnya di Blok Rokan yang kini kembali ke pengakuan ibu pertiwi.

"Karena di Blok Rokan ada 20 ribu lebih tenaga kerja. Gubernur sudah ekspos bahwa orang Riau tak sampai lima persen bekerja di situ," katanya.

Menurutnya, tidak semua pekerjaan di sana butuh orang yang ahli teknologi seperti adanya pekerjaan tukang potong rumput, tukang masak, sopir, tukang jaga malam dan lainnya.

Kebersamaan LAM dengan semua pihak juga sangat dibutuhkan. Seperti pada saat keberhasilan merebut 2.800 hektare lahan di Desa Senamanenek dari penguasaan perusahaan nasional dan kini telah dikelola anak kemenakan.

Terkait ketidakhadiran satupun pejabat Kampar, baik Asisten I Gubri maupun Ketua DPH LAM Riau menyatakan maklum atas ketidakhadiran bupati maupun pejabat lainnya karena kesibukannya.

"Kalau bupati tak sempat hadir mungkin staf yang mewakili. Menurut kawan tak ada. Mungkin beliau berhalangan. Bagi daya berfikir positif saja, mungkin bupati sibuk apalagi mau mengakhiri masa tugasnya. Banyak hal yang perlu diselesaikan. Mungkin tak sempat menyampaikan ke yang lain," kata Syahrul.

Menurutnya LAM adalah organisasinya jelas, legal standingnya jelas dan telah ada lembaran negara dan daerah serta telah ada Peraturan Daerahnya.

Gubernur Riau yang diwakili Asisten I Setdaprov Riau H Masrul Kasmy menyampaikan, LAM sebagai rumah besar yang dapat memfasilitasi, mengedukasi komunitas adat melayu yang bertujuan agar tercipta keteraturan demi mencegah benturan antar pribadi dan kelompok dan tercapainya kemaslahatan adat.

Urgensi dalam pengelola budaya bahwa antara pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan pembantu adat hendaknya terus selaras mewujudkan kemaslahatan bersama di bidang kebudayaan.

Ia menilai, aktifnya kembali aktif LAM Riau Kampar merupakan langkah maju bagi pelestarian adat di Riau khususnya di Kampar. Ia juga mengajak masyarakat kembali memegang amanah orang tua-tua.

Dengan senantiasa berpegang kepada amanah dan pesan maka hendaknya jalinan persaudaraan, persatuan kesatuan terwujud dengan baik.

"Fungsikanlah LAM Riau sesuai dan sepatutnya sebab runtuhnya idealisme adat akan runtuhlah kehidupan lain," katanya.

Gubri juga berpesan agar LAMR Kampar menjunjung tinggi marwah adat dengan selalu mengedepankan musyawarah dan mufakat.

Ketua DPH LAMR Kabupaten Kampar Datuk Seri KH Alwi Arifin dalam sambutannya menegaskan,
keberadaan LAM Riau-Kampar hendaknya bisa menancapkan pelaksanaan adat istiadat, agama yang bertolak pada undang-undang dan peraturan.
Sebagai Serambi Mekkah Riau, adat istiadat di Kampar bisa diwujudkan apabila orang adatnya berada pada posisi adat yang selalu mendidik anak kemenakan dengan tata krama dan memberikan contoh berdasarkan agama.

Putra kelahiran Senamanenek 12 Februari 1966 ini berharap kepada semua pihak jangan sekali-kali membenturkan dua lembaga adat di Kampar LAMR Kampar dan Lembaga Adat Kampar (LAK).

Ia menambahkan, LAM Riau hadir di Kabupaten Kampar bukan sesuatu yang luar biasa karena sebelumnya sudah ada di Kampar. Sudah lama dan sekarang diperbarui kembali. Pembaruan ini sesuai hadis Nabi Muhammad SAW adalah bersifat muamalah.

Alwi menegaskan bahwa pengurus LAMR Kabupaten Kampar sangat menghargai LAK karena di LAK ada para datuk atau ninik mamak dan ia berharap tunjuk ajar dari para datuk dan siap untuk melakukan silaturahmi setelah penobatan ini atau sebelum masuknya bulan suci Ramadan.

Pengurus LAMR Kampar yang terdiri dari anak kemenakan dari berbagai elemen tidak akan pernah durhaka kepada orang tua atau datuk-datuk di LAK. LAMR Kampar diisi hampir 80 persen anak muda.

"Akan kami jumpai ketua umumnya Datuk Yusri dan pengurus. Kalau ada salah tanggapan dan pemikiran, kata Rasulullah, apalagi mau masuk bulan Ramadan, saling bermaaf-maafan dan bersalamanlah," cakap Datuk Seri Alwi Arifin.

"Ketika ada yang melakukan kesalahan tolong disampaikan agar organisasi ini berjalan baik. Mohon kita semua tak mempolitisir dan memelintir dan mengadu domba baik difacebook, media massa dan kami nyatakan hari ini tidak ada perbedaan dan unsur politis dan semua ini berdasarkan kepada adat yang bersendi syarak dan syarak bersendi kitabullah," ulasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Penobatan LAM Riau-Kampar Fakhrul Kamal menyampaikan, pengurus LAMR Kabupaten Kampar yang dilantik sebanyak 215 orang.

"Tagline yang diusung pada penobatan ini adalah duduok manimo tuah, togak menjago marwah berjalan menjaga amanah," ujar Fakhrul.

"Kita dinobatkan sebagai Pengurus LAM wajib menjaga amanah. Dipocik kuek-kuek," pungkasnya.(Rls/CK)

Berita Lainnya

Index