BANGKINANG (riauterbit.com) Malang betul nasib bayi prematur yang saat ini mendapatkan pertolongan seadanya di RSUD Bangkinang. Kedua orangtua bayi malang itu adalah keluarga kurang mampu, sang bayi akhirnya terpaksa gagal dirujuk ke RS yang ada di Pekanbaru untuk mendapat perawatan memadai.
Pantauan di lapangan, Sabtu (09/04) di RSUD Bangkinang, bayi prematur putra pasangan Aziz dan Herlen Tati tersebut tidak bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan semestinya di RSUD Bangkinang. Karena alat medis Inkubator yang dibutuhkan oleh sang bayi prematur tersebut penuh dipakai oleh pasien lain.
Tati dan Aziz adalah pasangan suami istri yang berdomisili di Desa Salo Timur, Kecamatan Salo.
Karena tidak memiliki alat, dokter dan perawat jaga pada malam itu berupaya untuk merujuk sang bayi ke rumah sakit lain. Ketika dihubungi RSUD Arifin Ahmad, ternyata rumah sakit itu juga penuh.
Aziz ayah bayi malang itu tidak mampu membawa anaknya untuk dirawat di rumah sakit swasta akibat biaya yang diperlukan sangat mahal, sedangkan ia hanya seorang buruh tani. Jangnkan untuk berobat, untuk makan sehari-hari saja ia mengaku susah.
“Saya pasrah sekarang pak, tak tahu harus berbuat apa lagi. Mau minjam uang, tetangga tak satupun mau kasi pinjam. Malang betul nasib anak saya,” ucapnya lirih
Karena tidak berhasil dirujuk akibat pihak keluarga bayi prematur tidak memiliki uang, akhirnya dokter jaga menyarankan agar bayi prematur dirawat seadanya tanpa alat medis yang dibutuhkan sang bayi tersebut. Agar tidak terjadi tuntutan di masa yang akan datang, dokter jaga meminta agar ayah sang bayi dapat menandatangani surat pernyataan bermaterai 6000.
Melalui media, ayah bayi prematur, Azis berharap ada mukjizat dan pertolongan dari Allah agar sang bayi ini selalu berada dalam keadaan sehat wal’afiat dan semoga ada orang dermawan mau membantu bayinya untuk hidup lebih lama di dunia ini.
“Meskipun pasrah menerima kondisi bayi kami dengan sabar dan tawakkal, saya sangat berharap mendapatkan bantuan dari hamba ALLAH dan dari pihak manapun, agar putra pertama kami mendapatkan perawatan medis sebagaimana mestinya. (ek)