RIAUTERBIT.COM - Elektabilitas Paslon Zukri-Husni Tamrin unggul dari Paslon Nazaruddin-Abu Bakar menjelang pemilihan Pilkada Pelalawan 2024, seperti yang dirilis oleh Trust Research Center (TRC), Minggu (27/10/24) lalu.
Peneliti TRC, Firman menjelaskan bahwa jika pilkada Pelalawan dilaksanakan pada saat survei dilakukan, maka Paslon Zukri-Husni Thamrin unggul dibandingkan Paslon lainnya.
"Hasil survei menunjukkan bahwa Paslon Bupati Incumbent, Zukri yang berpasangan dengan Husni Thamrin unggul dalam perolehan yaitu sebesar 48,3%. Sedangkan Paslon Wakil Bupati Incumbent, Nazaruddin yang berpasangan dengan Abu Bakar hanya meraih perolehan sebesar 28,2%," ujarnya.
Sementara, untuk pemilih yang masih belum menentukan pilihannya, menurut Firman masih cukup besar.
"Meski waktu pemilihan tidak lama lagi, namun masih banyak masyarakat yang belum menetapkan pilihannya. Terbukti pada saat survei dilakukan, jumlah presentase pemilih yang masih ragu-ragu atau belum menentukan sikap pilihannya cukup tinggi, yaitu sebesar 23,5%," terangnya lagi.
Dari survei yang dilakukan, tingginya elektabilitas yang diraih oleh Zukri-Husni Thamrin disebabkan masih solidnya pendukung arus bawah yang sejak pilkada sebelumnya sudah memilih Zukri.
"Meski pada pilkada sebelumnya Zukri berpasangan dengan Nazaruddin yang kini menjadi lawannya, tidak dipungkiri bahwa selama menjabat sebagai Bupati, Zukri mampu merawat konstituennya dengan baik. Meski survei dilakukan secara acak dalam memilih responden, rata-rata responden masih menginginkan Zukri menjadi kepala Daerah kabupaten Pelalawan lagi," ungkap peneliti senior TRC ini.
Lebih lanjut, dari survei yang dilaksanakan secara langsung tatap muka dengan responden, pola blusukan ala Zukri yang dilakukan selama menjabat menjadi hal yang paling disukai dan diinginkan oleh masyarakat.
"Salahsatu yang menjadi pertimbangan masyarakat karena adanya kedekatan pemimpin dengan masyarakat. Selama memimpin, masyarakat menyebut bahwa Zukri sangat dekat dengan rakyat, sering blusukan bahkan sampai kedesa paling ujung di kabupaten Pelalawan. Tentunya, hal ini menjadi salahsatu faktor penting kenapa surveinya begitu tinggi," paparnya.
Pertimbangan lainnya, kedua Paslon ini cukup berimbang dilihat dari hasil survei.
"Untuk hal visi dan misi, dimana termasuk ide dan gagasan dalam membangun wilayah Kabupaten Pelalawan kedua paslon sejauh ini sama-sama mendapat penerimaan seimbang di mata masyarakat," tuturnya.
"Namun tentu dinamika politik electoral ini masih mungkin bisa berubah jika ada pasangan calon yang melakukan gerakan politik yang signifikan dan luar biasa. Ditambah, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya cukup tinggi sejauh ini," kata Firman.
Survei ini dilakukan di Kabupaten Pelalawan menggunakan metode pengambilan sampel multistage random sampling.
Jumlah responden sebanyak 800 orang dengan kriteria responden adalah warga Pelalawan yang berusia 17 tahun atau yang memiliki hak pilih dalam Pilkada.
Margin of error sebesar ± 4,8 persen dengan selang kepercayaan sebesar 95 persen. Dalam survei itu, wawancara tatap muka dilakukan tanggal 07-19 Oktober 2024.
(Rls)