Drama Perdana Siswa - siswi SMA Tambang

Hut RI ke 70 di Halaman Kantor Camat Tambang Banyak Warga Teteskan Air mata

Hut RI ke 70 di Halaman Kantor Camat Tambang Banyak Warga Teteskan Air mata
foto adegan siswa SMAN 1Tambang ketika Hut Ri ke 70 th

Tambang, (Riauterbit.com)-Pengibaran bendera putih dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 Tahun, di kecamat tambang banyak orang meneteskan air mata setelah upacara pengibaran bendera merah putih,

Siswa -siswi SMA Tambang melakukan drama singkat di hadapan peserta upacara dan kepada para undangan sangar" maawuo" yang di peran oleh siswa-siswi SMA N 1 Tambang dapat membangkitkan semagat kita lagi .ungkap datuok Dahar yang juga pucuk adat kenegrian tambang

Dengan tema "datuk syamsudin panglimo Tambang" Kita lihat drama yang berdomesi 25 menit ini bisa meneteskan Air mata dan megigatkan kita kepada pahlawan tambang dan kawan-kawannya yang telah berani melawan belanda.

Ketika itu,mengusir para penjajah belanda bukan semudah kita bayangkan karnah belandah di lengkapi sejata api. "Salut kita syamsudin ketika itu dapat menyatukan pemuda kampung godang dan bersatu melawan penjajahan dengan mengunakan peralatan yang sedehana seperti bambu runcing dan keriss"

"Kita sebagai tokoh adat dan putra tambang sangat terharu dengan aksi siswa siswi tambang yang dapat menceritakan kehidupan syamsudin masa pejajahan blanda di kecamatan tambang di sebuah kampung Godang." Katanya.

"Samsyudin bukan putra kelahiran tambang tapi di lahirkan di sebuah desa di kenegerian air tiris desa naumbai-kampar Namun Datuk samsudin mempunyai istri yang bernama siti aisyah dan lima orang anaknya beliu seorang wali nagoyi serta disegani masyarakat tambang dan sekitarnya."

"Beliau pada masa itu mengayomi pemuda tambang untuk melawan penjajahan belanda Datuk samsyudin memiliki ilmu dengan sebuah kayin basahan dengan kekuatan ilmu yang dia miliki syamsudin dan syamsudin sebelum nya sudah banyak membunun belandah yang ingin menguasai tambang karena itu,belanda ingin syamsudi di bunuh karnah menjadi momok belanda pada masa itu."

"Akhirnya belanda datang mengepung rumah syamsudin dan datuk syamsudin sebelum ajal datang datang dia sempat membunuh belanda di depan rumahnya walaupun badannya berdarah kena tembakan belanda, beliau tetap berpesan kepada anak dan istrinya menyeruhkan kemerdekaan" ungkap toko adat dan juga nenek mamak tambang datuok godang (mudahar)kepada riauterbit.com senen 17/08/2015.

Sementara Hermiati angota DPRD kampar dari partai golkar akan berupaya mengangkat sejarah panglimo tambang ketingkat kabupaten kampar untuk di perhatikan dan akan mengupayakan sejarah syamsudi dimasukan ke dalam sebuah buku sehinga anak-anak di tambang tau,dengan arti kemerdekaan.(juf)

Berita Lainnya

Index