Peduli Dengan Nasib Masyarakat Kampar Kiri Hulu, KNPI Kampar Turun Tangan Buka Akses 4 Desa Yang Te

Peduli Dengan Nasib Masyarakat Kampar Kiri Hulu, KNPI Kampar Turun Tangan Buka Akses 4  Desa Yang Te
Alat Berat Sedang Bekerja Membersihkan Badan Jalan Yang Tertimbun Longsor

Kampar Kiri Hulu(riauterbit.com). Para kades dari empat desa yang terisolir di Kecamatan Kampar Kiri Hulu datang menemui ketua KNPI Kabupaten Kampar Rahmat Jevary Juniardo Rabu (16/3). kedatangan empat kades ini terkait kondisi  akses jalan  menuju desa mereka belum bisa dilalui karena beberapa titik masih tertimbun  longsor. empat desa tersebut adalah Desa Lubuk Bigau, Desa Tebing Tinggi, Desa Panggalan Kapas, Desa Pula Permai.

 

Sejak Selasa (15/3) Arlis Kades Lubuk Bigau, Joni Antoni Kades Pulau Permai, Samsul Jasril Kades Tebing Tinggi sudah berada di Bangkinang untuk menemui Ardo Ketua KNPI. Usai bertemu para kepala desa, Ardo langsung menginstruksikan Ketua Badan Penanggulangan Bencana KNPI Kabupaten Kampar Fery Dwi Septian untuk turun membantu membersihkan jalanan yang tertimbun longsor bersama beberapa orang pengurus KNPI lainnya.

 

Fery turun untuk memantau kerja alat berat di delapan titik longsor. Empat kades bersama warga empat desa juga ikut serta bergotong-royong membuka akses jalan yang terisolir. Selain badan jalan yang tertimbun longsor beberapa jembatan juga banyak yang rusak diterjang banjir walau beberapa jembatan sebelumnya sudah diperbaiki oleh BPBD Kampar.

 

“Karena hujan masih sering terjadi di hulu, banjir susulan juga masih terjadi mengakibatkan akses jalan beberapa kali rusak, longsor juga sering dan kembali terjadi” ucap Asril.

 

"Ada puluhan titik jalan yang tertimbun longsor, yang paling parah ada delapan titik. Akses jalan ini harus segera dibuka agar aktifitas ekonomi masyarakat kembali lancar," ujar Joni Kades Pulau Permai kepada wartawan, Rabu (15/3).

 

Sementara Ketua KNPI Kabupaten Kampar Rahmat Jevary Juniardo mengatakan apa yang dilakukan KNPI adalah  bukti dari komitmen KNPI Kabupaten Kampar untuk membantu masyarakat Kampar Kiri Hulu yang mengalami musibah sehingga akses jalan menuju desa mereka  terisolir akibat banjir beberapa waktu lalu.

 

"Semoga apa yang dilakukan KNPI bersma warga hari ini dapat membantu masyarakat sehingga Aktifitas sosial ekonomi kembali lancar," ucapnya.

 

Lebih lanjut Ardo mengatakan, terkait akses jalan menuju ke Kecamatan Kampar Kiri Hulu merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Riau. Sehingga Pemerintah Kabupaten Kampar kesulitan untuk membuat kebijakan anggaran perawatan maupun membuka badan jalan. Katanya, belum lagi ditambah persolan status wilayah yang masuk dalam kawasan hutan dan belum tuntasnya Rencana Tata Ruang Wilayah  (RTRW) Provinsi Riau  juga menjadi kendala lain bagi Pemerintah Kabupaten Kampar untuk berbuat maksimal disana.

"Untuk itu dalam waktu dekat kita bersama masyarakat dan tokoh masyarakat di Kampar Kiri Hulu akan melakukan hearing ke DPRD Provinsi Riau agar Pemerintah Provinsi tidak tutup mata dengan kondisi masyarakat yang ada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu," ucap Ardo lagi.

 

Menurut Ardo, Persoalan status wilayah yang menjadi tanggung jawab provinsi inilah yang menyebabkan sulitnya Pemerintah Kabupaten Kampar untuk membuat kebijakan pembangunan dan perawatan badan jalan menuju kampar Kiri Hulu, terutama jalan menuju empat desa yang saat ini masih terisolir.

 

Sejak musibah banjir sebulan yang lalu BPBD Kampar sudah menyiagakan dua alat berat di perbatasan Desa Deras Tajak dan Desa Lubuk Bigau. Namun karena kondisi tebing masih labil hinggga menyebabkan   longsor masih sering terjadi  apabila diguyur hujan lebat di beberapa titik.

 

"Untuk itu pembersihan jalan dari longsor harus rutin dikerjakan agar akses jalan yang sudah normal tidak tertimbun longsor lagi. Solusinya alat berat kita standby-kan disana," pungkas Ardo.

 

Setelah gotong-royong masyarakat Kampar Kiri Hulu bersama KNPI, pada Rabu (16/3) sore, akses jalan menuju 4 desa sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Fery Dwi Septian menyebutkan, normalisasi badan jalan ini akan terus dilakukan sampai ke ujung batas wilayah Kabupaten Kampar hingga alat berat bisa keluar lewat Payakumbuh Provinsi Sumatra Barat.

 

“Saat ini kita terkendala oleh biaya. Untuk itu, KNPi bersama masyarakat disini siap bergotong-royong bersama sama,” tutup fery memberi solusi. (ek)

Berita Lainnya

Index