KAMPAR(riauterbit.com). Mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk nyamuk Aedes Aegypti di Kabupaten Kampar membuat Ketua KNPI Kabupaten Kampar Rahmat Jevary Juniardo hawatir.
Untuk mengantisapai menjangkitnya penyakit mematikakn ini KNPI Kabuapten Kampar melakukan Fogging di Desa Sawah, Kecamatan Kampar Utara Jumat (11/3).
Dalam kegiatan Fogging yang digelar pagi hari itu, Ardo didampingi oleh sekretaris KNPI, Taufik Sarkawi beserta rombongan DPDI KNPI. Camat Kampar Utara Joni Syafrin, Kades Desa Sawah Supardi serta disaksikan juga oleh puluhan warga lainnya.
Dua alat Fogging yang dipegang oleh dua orang petugas terlihat keluar masuk ke pemukiman warga untuk mengasapi selokan, got dan sekitaran rumah-rumah warga.
"Kita rencananya akan terus melakukan Fogging di beberapa tempat lagi," ujar Ardo saat ditemui di sela-sela kegiatan Fogging.
Ardo Menuturkan bahwa kegiatan Fogging di Desa Sawah ini diusulkan oleh Pengurus Desa (PD) KNPI Kecamatan Kampar Utara. Dia juga berharap para kader KNPI di desa untuk aktif menginformasikan perkembangan sosial masyarakat yang terjadi di tingkat desa.
Soal mewabahnya DBD ini sendiri Ardo mengatakan, semua komponen masyarakat harus berperan serta menanggulangi dan mencegah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini.
"Aparatur desa, semua anggota masyarakat juga harus peduli untuk bergotong royong membersihkan lingkungan agar nyamuk pembawa penyakit DBD tidak leluasa berkembang biak di lingkungan kita," ajak Ardo lagi.
"Apapun problem masyarakat di tingkat desa yang perlu kita bantu, asal dikomunikasikan ke KNPI Kabupaten pasti kita akan secepatnya merespon. Tidak hanya soal Fogging ini, tapi persolan yang lain-lain juga bisa diinformasikan ke kita sesegera mungkin agar secepatnya kita tindak lanjuti," ucap Ardo lagi.
Diakatakan Ardo lagi, kader KNPI harus proaktif dan peka dengan persoalan sosial masyarakat.
Soal mewabahnya DBD ini sendiri Ardo mengatakan, semua komponen masyarakat harus berperan serta menanggulangi dan mencegah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini.
"Aparatur desa, semua anggota masyarakat juga harus peduli untuk bergotong royong membersihkan lingkungan agar nyamuk pembawa penyakit DBD tidak leluasa berkembang biak di lingkungan kita," ajak Ardo lagi.(EK)