Riauterbit.com- Forum Komunikasi Mahasiswa Kampar se-Indonesia (FKMKI) sangat mendukung Pemerintah Kabupaten Kampar dalam memajukan Kampar lewat program Lima Pilar Pembangunan yang didukung oleh program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE). Hal itu disampaikan oleh Sekjen FKMKI, Ihsan Arif Suzaki kepada awak media di Salo, Jumat (15/7).
Hadir dalam kesempatan itu beberapa perwakilan mahasiswa Kampar dari berbagai kota di Indonesia seperti Ikatan Pelalajar Mahasiswa Kampar Batobo (IPMK) Bandung, Ikatan Pelajar Riau Yogjakarta (IPRY-KK), Persatuan Pelajar Mahasiswa Kampar (PPMK) Surabaya, Ikatan Pelajar Mahasiswa Kampar Sumatera Barat (IPMK-SM), Persatuan Pelajar Mahasiswa Kampar Malang (PPMK-Malang), Himpunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kampar Bogor (HIKAPEMAKA-Bogor) serta Himpunan Keluarga Pelajar Mahasiswa Kampar (HKPMK) Solo.
Lebih lanjut Ihsan mengungkapkan bahwa FKMKI secara jernih dan independent melihat program pengentasan kemiskinan, kebodohan pengangguran serta pemberantasan rumah-rumah kumuh sudah dapat secara langsung dinikmati hasilnya oleh masyarakat di berbagai desa di Kampar.
"Adalah hal mustahil jika segala kebijakan dan program yang telah digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar selama ini tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelas Ihsan.
Ditambahkannya, FKMKI menilai dalam masa Pemerintahan Bupati Kampar, H. Jefry Noer selama 4 tahun lebih secara proporsional. Katanya lagi, maka dengan ini, FKMKI mengakui ada kelemahan dan kekurangan di sana-sini. Namun, akan sangat naif menilai bahwa program lima pilar pembangun Bupati Kampar hanya menghasilkan keburukan serta hanya untuk kepentingan bupati dan para kroninya seperti yang senantiasa dituduhkan oleh sejumlah kalangan termasuk sebagian kalangan mahasiswa.
"Berdasarkan kajian dan diskusi kawan-kawan FKMKI, program RTMPE sudah banyak dirasa manfaatnya oleh masyarakat. FKMKI pun mengakui ada kekurangan. FKMKI siap memberikan masukan dan kritik untuk setiap kelemahan dan kekurang pemerintahan bupati Jefry Noer itu," bebernya lagi.
Semenatara itu, Muhammad Putra, Ketua IPMK Kota Padang berpendapat program lima pilar pembangunan yang telah dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kampar telah membuahkan hasil dan menyentuh masyarakat di lapisan bawah. Ditegaskan oleh Putra bahwa program lima pilar perlu ditingkatkan volumenya serta senantiasa dikawal pelaksanaannya oleh semua pihak. Sehingga program ini semakin tepat sasaran dan lebih banyak mendongkrak taraf perekonomian masyarakat.
"Program RTMPE, Pelatihan pertanian terpadu, pelatihan jahit menjahit dan layanan kesehatan 24 di seluruh pelosok Kampar telah benar-benar menggangkat taraf perekonomian masyarakat," jelas Putra.
Lebih lanjut Putra menegaskan tidak berlebihan FKMKI mengatakan dengan lantang bahwa setiap orang yang menentang paket-paket kebijakan pengentasan kemiskanan, kebodohan pengangguran dan rumah-rumah kumuh yang dikemas dalam Lima pilar pembangunan yang dikerucutkan pada 3 zero (zero kemiskinan, pengangguran dan rumah-rumah kumuh) sama artinya dengan menentang rakyat itu sendiri.
"Selama ini, setiap kebijakan yang diluncurkan oleh bupati-bupati sebelumnya kurang dirasa oleh masyarakat terutama masyarakat miskin. Hanya pada priode Bupati Jefry Noer ini masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari kebijakan yang pro rakyat," ungkap dia lagi. (1)