Gubernur Riau Jadikan Wilayah Pesisir Fokus Utama

Gubernur Riau Jadikan Wilayah Pesisir Fokus Utama
Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman

RIAUTERBIT.COM - Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menyatakan sependapat menjadikan wilayah pesisir provinsi setempat sebagai fokus utama penyusunan program anggaran.

"Kami sependapat wilayah pesisir untuk menjadi perhatian. Ini telah menjadi fokus utama dalam penyusunan program anggaran. Kebutuhan ini menjadi tolak ukur program alokasi," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Rabu.

Hal itu dikatakannya pada saat penyampaian jawaban kepala daerah atas pandangan Fraksi di DPRD Riau tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2015. Dalam pendangan fraksi terdapat kritik angota dewan agar Pemerintah Provinsi Riau untuk memperhatikan wilayah pesisir setempat.

Anggota Fraksi Nasdem-Hanura, Muhammad Adil sebelumnya menyampaikan bahwa pembangunan fisik wilayah tidak memenuhi azas keadilan. Menurutnya terlihat minim anggaran di wilayah pesisir Riau.

Wilayah itu meliputi Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Kabupaten Siak, dan Kota Dumai. Daerah tersebut dikatakannya kurang perhatian dari anggaran provinsi, padahal merupakan bagian penting baik secara historis maupun geografis.

"Jangan sampai kesenjangan ini melukai saudara kita di pesisir dan memutuskan persaudaraan dan ikatan batin masyarakat Riau," ujar Legislator Riau dari Daerah Pemilihan Bengkalis, Dumai, dan Kepulauan Meranti ini.

Anggota Fraksi PKB DPRD Riau, Firdaus juga mengatakan bahwa lumbung-lumbung kemiskinan provinsi setempat banyak berada di wilayah pesisir. Itu terlihat dari masyarakatnya yang masih tertinggal dari segi ekonomi, pendidikan dan infrastruktur.

"Saya berharap ada terobosan baru kalau ingin masyarakat di pesisir terangkat hidupnya. Sekarang yang menyedihkan lumbung-lumbung  kemiskinan ada di pesisir," katanya.

Menurut dia, pahitnya kehidupan masyarakat pesisir bisa terlihat dari kondisi rumah yang sangat memperihatinkan. Tempat berteduh itu berupa rumah panggung dari kayu seadanya dengan luas rata-rata hanya 3 x 5 meter. Kata Firdaus, kondisi di dalam rumah juga jauh lebih menyedihkan, apalagi juga rentan dengan angin yang masuk.(*)
 

Berita Lainnya

Index