Lebih Dekat Dengan Master Wanita Nasional Yuni Veronika

Lebih Dekat Dengan Master Wanita Nasional Yuni Veronika

BANGKINANG - Banyak yang kepo dengan pecatur wanita asal Kampar ini.   Benarkah Yuni asli Kampar? Atau hasil naturalisasi dari daerah lain?

Yuni tak berkerudung seperti gadis-gadis Kampar pada umumnya. Yuni Veronika non muslim ya? 

Masih banyak lagi pertanyaan untuk wanita peraih medali emas catur standar di Porprov X Kuansing 2022 ini.  

Di subuh yang masih gelap gulita, ketika banyak atlit masih tertidur lelap, profil Yuni mulai terkuak. Awak media menyaksikan sendiri Yuni melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Ini bukan dibuat-buat. Wanita 25 tahun kelahiran Tapung ini, punya kebiasaan tidur habis isa dan terbangun di pertigaan malam. Lalu sholat tahajud, sholat hajat baca al-quran hingga waktu subuh. 

Tuh.. Hebat kan ibadah master wanita kita. Sama hebatnya dengan prestasi bermain caturnya. Sejak Sekolah Dasar, wanita ramah dan murah senyum ini sudah mengukir prestasi di O2SN. Bahkan, di usia masih bocah dia pernah dikirim ke Singapura dalam word chess school championship. Di negeri singa itu, Yuni mendapatkan medali perunggu. Lalu, di PON tahun 2012 yang berlangsung di Pekanbaru, Yuni meraih perak dan perunggu sekaligus. Ketika itu pula gelar Master Nasional Wanita disematkan ke wanita yang kini akan menyelesaikan study jurusan akutansi di Universitas Riau. 

Sebagai pecatur hebat, Yuni Veronika dilirik banyak daerah untuk mewakili Cabor Catur. Awalnya, Yuni bermain untuk Pelalawan, lalu Inhu, kemudian Bengkalis.

Nah, di tahun ini, wanita berkulit putih ini pulang kampung, mewakili tanah kelahirannya. Dia tentu saja tak ingin mengecewakan Kampar, selain sudah dikalungi medali emas untuk nomor standar, kini Yuni mengincar medali di nomor  catur cepat yang juga dipertandingkan di Porprov X Kuansing. 

Kok Yuni Veronika bisa begitu hebat main caturnya? Rupanya, master wanita kita ini memang gigih berlatih.  Yuni bercerita, ibunya punya warung tempat orang-orang bermain catur. Yuni kecil, selalu mengintip permainan catur yang dimainkan di warung milik ibunya.  

Dari situ, Yuni tertarik untuk menjadi pecatur hebat. Dia pun ditempa dari pelatihan tingkat daerah hingga pelatihan  tingkat nasional. Cita-cita Yuni, nantinya punya sekolah catur. Mencetak pecatur-pecatur hebat dari Kampar agar bisa bersaing ditingkat nasional bahkan internasional. 

Menurut Yuni, daerah kita bukannya tak ada bibit pecatur. "Yang kurang itu pembinaan dan salurannya, " ujar Yuni serius. 

Yuni yakin, semakin banyak kompetisi, kejuaraan open turnamen, maka akan semakin banyak pula bermunculan pemain-pemain bagus. Dan yang tak kalah penting katanya, perhatian pemerintah terhadap atlit terus ditingkatkan, maka prestasi atlitnya pun akan semakin bagus.(rilis/za)

Berita Lainnya

Index