KPK Didesak Temukan Harun Masiku

KPK Didesak Temukan Harun Masiku

RIAUTERBIT.COM -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai harus segera menangkap buron kasus suap pergantian paruh antar-waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024, Harun Masiku. Penangkapan Masiku dinilai penting untuk membuktikan kinerja KPK era kepemimpinan Firli Bahuri. 

 

"Untuk meningkatkan kinerja KPK, salah satunya adalah mampu menemukan keberadaan Harun Masiku hidup atau meninggal dunia," kata Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman di Jakarta, Ahad (1/11). Hal itu disampaikan MAKI menyusul tertangkapnya buron KPK Hiendra Soenjoto. Dia merupakan tersangka penyuap mantan sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono, terkait penanganan sejumlah kasus di MA.

 

Boyamin berpendapat, masyarakat lebih menunggu KPK mampu menangkap Harun Masiku daripada Hiendra Soenjoto. Hal itu tak terlepas dari kentalnya aroma politik dalam upaya pelarian Masiku. 

 

Harun Masiku menghilang sejak KPK gagal menangkapnya pada Januari lalu. Saat itu, tim KPK hanya mampu menangkap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan dan tersangka lain dalam kasus tersebut. Kegagalan menangkap Masiku sangat kontroversial. Pada hari penangkapan, tim KPK sempat diperiksa dan tertahan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sehingga Masiku lolos. 

 

Mantan politisi PDI Perjuangan itu semakin jauh ketika Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyebut Harun Masiku masih berada di luar negeri. Informasi dari Yasonna sempat membuat pimpinan KPK percaya. Belakangan, tangkapan CCTV menunjukkan Masiku ada di Indonesia saat hari penangkapan. 

 

Menurut Boyamin, performa pemberantasan korupsi menjadi pemantik terbesar buruknya penegakan hukum dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo tahun ini. "Tapi, kalau tidak mampu (menangkap Masiku), ya, berarti KPK yang sekarang ini semakin buruk kinerjanya dan perlu dievaluasi," kata dia. 

 

Deputi Bidang Penindakan KPK, Karyoto, mengatakan, KPK akan bekerja keras memburu para tersangka, termasuk Masiku. "Ini menjadi utang kami terhadap DPO-DPO lain," kata Karyoto, Jumat (30/10). Dia mengeklaim, KPK telah melakukan berbagai macam evaluasi guna memburu Masiku. 

 

Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta KPK melibatkan satuan tugas yang dipimpin Novel Baswedan untuk memburu Masiku. Menurut peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, tim Novel terbukti berhasil meringkus Hiendra Soenjoto. 

 

Menurut Kurnia, sejak Masiku ditetapkan masuk dalam DPO, KPK tampak enggan menangkapnya. ICW mengusulkan agar tim yang mencari Masiku selama ini dievaluasi atau dibubarkan. "Jika tidak dilakukan evaluasi terhadap tim yang mencari Harun Masiku maka diduga keras ada beberapa pihak di internal KPK yang ingin melindungi buronan tersebut," kata Kurnia. 

 

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri menyatakan, pihaknya menghargai saran ICW tersebut. Menurut Ali, KPK pun sudah melakukan evaluasi. Namun, penugasan tim penyidik KPK diberikan oleh direktur penyidikan selaku atasannya langsung. "Penugasannya pun diberikan sesuai porsi beban kerja perkara yang sedang diselesaikan oleh masing-masing satgas," kata dia.(rep)

Berita Lainnya

Index