Warung Remang-remang di Tapung Resahkan Warga, Bupati Catur Instruksikan Kasatpol PP Menertibkan

Warung Remang-remang di Tapung Resahkan Warga, Bupati Catur Instruksikan Kasatpol PP Menertibkan
Bupati Kampar saat menerima aduan masyarakat tentang warung remang-remang di Tapung.

BANGKINANG - Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, SH.MH instruksikan kepada jajaran di Pemerintahan Kabupaten Kampar agar menertibkan warung remang-remang yang ada di wilayah Kabupaten Kampar. 

Penegasan ini disampaikan langsung oleh 
Bupati Catur kepada jajarannya usai mendapatkan pengaduan dari masyarakat. 

"Malam ini kita mendapat laporan dan mendapat aspirasi langsung dari masyarakat terhadap masih adanya aktifitas warung remang-remang di beberapa tempat di Kabupaten Kampar. Untuk itu, saya instruksikan kepada Kasatpol PP Kampar bersama tim Yustisi Kampar untuk dapat menindaklanjuti ini. Koordinasikan dengan camat, kepala desa dan tokoh masyarakat setempat," pintanya. 

Catur Sugeng Susanto kembali menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kampar tetap komit terhadap pemberantasan penyakit masyarakat, apalagi dalam bulan suci Ramadhan. 

"Kita tidak ingin adanya kegiatan yang dapat mengganggangu dan merusak terhadap khusuknya pelaksanaan bulan suci Ramadhan di negeri Kampar yang merupakan negeri serambi Mekkah Riau ini. Instruksi ini bukan saja dalam bulan Ramadhan, tetapi juga untuk selanjutnya agar terhindarnya masyarakat dari hal-hal yang tidak kita inginkan," ujarnya. 

Sementara itu Ari salah seorang warga Kecamatan Tapung saat menjumpai Bupati Kampar mengadukan penyakit masyarakat ini, mengaku gelisah terhadap adanya warung remang-remang yang masih beroperasi di Bulan Ramadhan. 

"Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kampar dapat menutup warung remang-remang ini. Jujur, kami resah melihat warung menyediakan tempat karaoke dan wanita penghibur maupun minuman keras," ucapnya. 

Hal senada juga disampaikan salah seorang warga Manalu menyampaikan kepada Bupati Kampar untuk dapat memberikan efek jera dan berikan yg terbaik tindakan tegas. "Karena di sini pemukiman dan banyak tempat ibadah, dan identitas mereka juga tidak jelas," kesalnya.(Syaw)

Berita Lainnya

Index