Pekanbaru - Sepertinya, tak ada cara terbaik untuk pulihkan ekonomi dari pandemi Covid, melainkan dengan kolaborasi. Salah satu kolaborasi yang efektif dilakukan, adalah antara media, baik cetak, elektronik maupun online atau media sosial sekalipun dengan dunia usaha.
Hal ini mengemuka dalam Dialog Bisnis yang ditaja Serikat Perusahaan Pers (SPS) Cabang Riau sempena HUT ke 75 SPS, Selasa (8/6/2021) di Peterseli Kitchen Jalan Patimura Pekanbaru.
Dialog bertajuk "Kolaborasi Media dan Dunia Usaha Menuju Pemulihan Ekonomi" ini berlangsung semarak, ramai yang hadir dan juga disiarkan live di Ceria tv.
Selain anggota dan pengurus SPS Riau, hadir juga para Dewan Penasehat SPS Riau, di antaranya H Makmur Kasim yang juga Ekonom Riau, H Novrizon Burman yang juga Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Riau dan Tun Akhyar yang juga owner salah satu media online di Riau. Sejumlah pengurus BPC HIPMI Pekanbaru pun hadir.
Dalam sambutan saat membuka dialog, Ketua SPS Riau Khairul Amri menuturkan, bahwa pandemi Covid mengubah kondisi hidup di semua lini dan sektor. Salah satu yang terdampak adalah media dan dunia usaha.
Makanya, kedua sektor ini harus mampu terus bertahan agar ekonomi bisa berjalan. Salah satu caranya, yaitu berkolaborasi. Karena itu, sempena HUT ke 75 tahun SPS Riau berinisiatif menaja dialog tersebut, didukung oleh Bank Riau Kepri dan BPC HIPMI Pekanbaru.
Bicara kondisi ekonomi dan pengusaha, Ketua BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Pekanbaru R Bagus Oka tak menampik saat ini memang sulit. Namun begitu pengusaha itu, kata dia, harus bisa beradaptasi dengan situasi apapun, termasuk pandemi Covid saat ini.
Sebab, lanjut Oka, negara ini bisa kuat juga salah satu karena ada pengusaha. "Kan selalu disebutkan, bahwa di dalam sebuah negara yang maju itu pastilah ada pengusaha-pengusaha hebat.
Makanya, apapun kondisi hari ini kita pengusaha, ya harus terus berupaya bangkit. Kita harus bisa beradaptasi agar tetap jalan," kata dia, sambil menyebut, kalau saat ini pun banyak juga usaha yang tumbuh. Misal usaha medis, online dan lainnya. Mestinya pengusaha cerdas melihat peluang itu.
Dialog yang dipandu Host kondang, yang juga pimpinan media online di Riau Satria Utama Batubara semakin ramai, saat President Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Pekanbaru Peng Suyoto dapat giliran.
Singkat ia berujar, bahwa ada sebuah filosofi Cina yang menyebutkan, dalam kesulitan itu selalu ada peluang. Tergantung bagaimana pengusaha itu bisa membaca peluang tersebut. Salah satunya, Peng setuju dengan kolaborasi media dan dunia usaha. Karena lewat media ini berbagai jenis usaha bisa dipublish dan dengan cepat bisa dikenal luas. Sekaligus juga bisa beriklan.
Dan, tentu tambahnya, bagi kalangan marketing atau pemasaran, kehadiran media dapat menjadi partner dalam memasarkan produk.
"Ini memang berat, terutama bagi media cetak. Tapi kalau media bisa mengikuti perubahan dan kondisi kekinian otomatis akan mampu menjadi alat terbaik dalam memasarkan produk. Tinggal bagaimana para pelaku usaha media ini pintar dalam beradaptasi, tak lagi dengan cara konvensional," bebernya, sambil menekankan bahwa semua pihak juga harus kolaborasi untuk bisa keluar dari pandemi Covid 19.
Dari sisi media, Sekretaris SPS Riau yang juga Founder Be Magazine Mohd Hasbi pun tak menampik bahwa media cetak saat ini sudah berada di masa sunset. Tapi kata dia, itu mungkin di segi news atau berita.
Akan tetapi, media cetak yang pintar berkolaborasi dan beradaptasi, misal lewat event atau membangun media lain di online dan terus kolaborasi dengan usaha-ushaa lain, media ini akan tetap eksis.
Dan, semua pembicara dalam dialog ini sama-sama sependapat, bahwa kolaborasi media dengan dunia usaha saat ini sangat penting. Media pun harus bisa menyesuaikan jenis dan produknya, mengikuti keinginan pasar. Tak terkecuali dunia usaha. Harus cerdas membaca peluang dan bisa adaptasi.
Momen HUT ke 75 ini pun ditandai dengan pemootngan tumpeng ulang tahun oleh Ketua SPS Riau Khairul Amri, bersama para tamu. Potongan tumpeng diserahkan kepada H Makmur Kasim, R Bagus Oka dan Peng Suyoto.
(Rls)