ANKARA -- Turki kembali mengumumkan pembatasan baru untuk membendung gelombang kedua Covid-19. Pembatasan baru akan dimulai pada Selasa (1/12), termasuk jam malam pada acara malam hari dan jam malam akhir pekan telah diberlakukan. "Jam malam umum akan diterapkan setiap malam kerja dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi," kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (1/12).
Termasuk juga jam malam di akhir pekan, juga diberlakukan hal sama. Hanya beberapa sektor, termasuk produksi, pasokan, kesehatan, dan pertanian, akan dibebaskan dari jam malam. "Beberapa toko yang menyediakan layanan pengiriman ke rumah, seperti pasar dan tukang daging, juga akan dikeluarkan dari pembatasan akhir pekan," kata Erdogan.
Selain itu, mereka yang berusia 20 tahun ke bawah serta mereka yang berusia 65 tahun ke atas dilarang menggunakan transportasi umum. Kemudian restoran-restoran hanya boleh beroperasi dengan sistem pengiriman atau drive thru. Taman kanak-kanak dan lembaga pendidikan serupa masih akan ditangguhkan. Sedangkan pemakaman dan pernikahan, hanya diizinkan dihadiri oleh 30 orang.
Tempat-tempat seperti pemandian Turki, sauna, salon pijat, kolam renang, dan taman hiburan juga akan menghentikan sementara aktivitasnya. Jumlah orang yang dapat memasuki jalan dan alun-alun yang ramai akan dibatasi oleh otoritas lokal. Erdogan juga mengumumkan bahwa setiap orang akan diminta untuk menunjukkan kode HES elektronik masing-masing untuk menunjukkan status infeksi mereka - tersedia melalui aplikasi smartphone gratis - saat memasuki pusat perbelanjaan.
"Pertemuan rumah, termasuk perayaan Malam Tahun Baru, tidak akan diizinkan, sebagai bagian dari tindakan yang baru diumumkan," tegasnya.
Ketika gelombang kedua virus corona dimulai musim gugur ini, negara-negara di seluruh dunia telah memberlakukan kembali pembatasan demi kesehatan masyarakat. Drngan lonjakan kasus ini, Erdogan mendesak masyarakat untuk lebih berhati-hati dan sabar saat negara tersebut memerangi pandemi. “Tidak ada pilihan selain meminimalkan mobilitas manusia untuk mengurangi dampak negatif pandemi,” tambahnya.
Erdogan mengatakan dengan datangnya musim gugur dan musim dingin, kasus pilek dan flu juga meningkat. Kondisi itu menambah beban pada sistem perawatan kesehatan.
Turki telah menandatangani perjanjian dengan China untuk membeli 50 juta dosis vaksin. Erdogan mengatakan dalam beberapa bulan mendatang vaksinasi akan diberikan pertama kali kepada petugas kesehatan. "Vaksin itu akan gratis untuk semua orang," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca menambahkan, bahwa pembicaraan untuk membeli sekitar 25 juta dosis dari Jerman juga sedang berlangsung.(rep)
Erdogan Berlakukan Jam Malam untuk Bendung Covid-19
Kantor Redaksi
Selasa, 01 Desember 2020 - 08:50:07 WIB
Pilihan Redaksi
IndexSatresnarkoba Polres Meranti Berhasil Sikat Pengedar Sabu, 69 Paket Barang Haram
Plt Bupati Meranti H.Asmar Ucapan HUT Meranti Ke 16
Laznas Dewan Dakwah Meranti Gelar Silaturahmi Dengan Muallaf Berikan Permahaman Ilmu Agama Islam
16 Tahun Usia Meranti Masyarakat Dari Cerut Kampung Bisa Melihat Kota Dalam Sekejab
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Internasional
Mulai Digagas Pembelajaran Al-Quran Secara Virtual
Senin, 03 Oktober 2022 - 12:41:13 Wib Internasional
Masyarakat Mengatasnamakan LID Berikan Dukungan Terhadap Catur SS Terus Pimpin Kampar Lebih Baik
Rabu, 02 Februari 2022 - 18:17:27 Wib Internasional
Kalah Dari Telaga Nirwana NTT, Sungai Kopu Desa Tanjung Juara 2 se-Indonesia Kategori Wisata Air
Rabu, 01 Desember 2021 - 11:20:56 Wib Internasional
Hendri Dunan Buka Secara Resmi Pelatihan Peningkatan Kapasitas Terhadap 32 Pelaku Koperasi dan UMK
Rabu, 01 September 2021 - 15:14:18 Wib Internasional