APHI Imbau Perusahaan HTI Bantu Padamkan Api

APHI Imbau Perusahaan HTI Bantu Padamkan Api
ilustrasi

Pekanbaru-(Riauterbit.com) - Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Riau mengimbau 58 perusahaan pengelola hutan tanaman industri (HTI) membantu pemadaman api yang membakar 1.246 hektare lahan di provinsi setempat.

"Karena kita punya tanggung jawab moral waktu itu. Kita komit, apabila terjadi kebakaran di sekitar areal lingkungan perusahaan baik itu bukan perizinan maupun kehutanan, maka kita wajib bantu," kata Ketua APHI Riau Ahmad Kuswara di Pekanbaru, Selasa.

Berdasarkan data terkahir Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) Riau, hingga 26 Juli 2015 terdapat 1.246 hektare (ha) lahan terbakar di seluruh wilayah Provinsi Riau.

Kebakaran 1.246 ha tersebut terjadi pada empat kabupaten/kota yakni Rokan Hilir 400 ha, Pelalawan 232 ha, Bengkalis 177 ha dan Dumai dengan total luas lahan terbakar mencapai 124 ha.

Dari awal atau sebelum tejadi kebakaran, jelas Ahmad, sebanyak 38 perusahaan yang merupakan anggota APHI dari total 58 perusahaan HTI di Riau, telah bersiap siaga mengantisipasi termasuk menyediakan berbagai alat perlengkapan pemadaman kebakaran.

Selain itu, katanya, pihak humas-humas perusahaan HTI di provinsi tersebut telah terdaftar.

Apabila terjadi karlahut yang terpantau dari satelit Terra dan Aqua, maka bisa dihubungi oleh pemangku kepentingan misalnya untuk mengajukan permohonan pemantauan titik api atau membantu padamkan api.

"Kalau diteliti, pasti bukan dari perusahaan kehutanan yang terbakar saat ini. Meski demikian, APHI tetap mengimbau perusahaan HTI bantu padamkan berbagai titik api sekitar konsesi perusahaan," katanya.

PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengaku, telah menyiagakan dua helikopter dengan empat kapten pilot dan ratusan tim pemadam kebakaran yang selalu siap membantu memadamkan api pada setiap kebakaran hutan yang terjadi walau di luar area konsesi.

Perusahaan industri kertas itu telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait kesiapan pemadaman kebakaran di musim kemarau dan telah diumumkan periode bahaya api di seluruh wilayah konsesi RAPP sejak 1 Juli-31 Agustus 2015.

"Saat ini kami terus koordinasi baik Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dan BKSDA untuk pemantauan titik api di TNTN atau wilayah Ukui, Pelalawan lainnya. "Fire fighter" selalu senantiasa siap dalam membantu," kata tim pemadam kebakaran RAPP Sektor Ukui, Almei Hendra.(ant)

Berita Lainnya

Index