Seorang Simpatisan ISIS di Pekanbaru Kibarkan Bendera ISIS di Warungnya

Seorang Simpatisan ISIS di Pekanbaru Kibarkan Bendera ISIS di Warungnya

PEKANBARU-(Riauterbit)-Satu warga Kelurahan Sidomulyo, Pekanbaru, bernama Andi telah masuk radar Direktorat Intelijen dan Keamanan Masyarakat (Intelkom) Polda Riau karena diduga sengaja mengibarkan bendera Islamic State of Irak and Syria (ISIS) di warungnya.

Gerak geriknya dipantau supaya tidak lebih jauh bertindak meresahkan masyarakat.

"Dia ini (Andi) pernah mengibarkan bendera ISIS di warungnya. Dia memang tidak mengaku, tapi setelah itu gerak-geriknya kita pantau. Dia ini terduga, bukan dipastikan bergabung dengan ISIS. Ini yang tetap diwaspadai," sebut Direktur Intelkam Polda Riau Kombes Pol Djati Witoyo, Senin (6/7).

Pengawasan dan pemantauan terhadap Andi dilakukan guna memperketat gerak dan kegiatan yang bersangkutan berhubungan dengan ISIS. Ini dilakukan agar ia tidak mudah mendoktrin dan melakukan penyebaran faham tersebut kepada masyarakat.

"Kita lakukan pemantauan tersebut," tegas Djati.

Propaganda yang dilakukan oleh ISIS, sebut Djati, cukup luar biasa masuk ke Indonesia, khususnya Riau. Tidak ada daerah yang tidak rawan dari pengaruh kelompok militer radikal ini.

"Semua daerah rawan, karena propaganda ISIS ini luar biasa. Di Jambi saja bahkan ada anggota oknum kepolisian," jelasnya.

Sebelum Andi, sambung Djati, bendera ISIS juga pernah berkibar di samping sebuah mushalla di daerah Tenayan Raya, Pekanbaru. Hingga kini, sang pengibar belum diketahui pihak kepolisian.

"Kalau yang di mushalla itu lebih pada bentuk teror. Pengibarnya ingin meneror masyarakat supaya mau bergabung dengan ISIS," ungkap Djati.

Sejauh ini, tambah Djati, sudah ada satu keluarga di Kecamatan Tampan, Pekanbaru, dinyatakan positif bergabung dengan ISIS. Meski demikian, Poldsa Riau belum mempublikasi fotonya karena proses pemulangan masih berlangsung.

"Satu keluarga ini terdeteksi berada di Suriah. Keluarga tersebut terdisi dari seorang Bapak, berinisial, TB, dan Istri YB, dan anaknya berinisial MJ," kata Djati.

TB diketahui bergabung dengan kelompok ISIS pada Tahun 2013, dan sudah tinggal di Suriah. Enam bulan kemudian, ia memboyong istri dan anaknya untuk ikut ke sana dan bergabung hingga sekarang. (Lipo/Ms)

Berita Lainnya

Index