Oleh: Delpi Susanti (Ketua Korps HMI Wati Cabang Pekanbaru)
SEBANYAK 51 Desa di Rokan Hulu, dengan jumlah 168 Calon Kepala Desa, dan yang terdaftar DPT yaitu 80, 654, serta sebnayak 261 TPS, Rabu 12 Desember 2018 Gelar Pilkades serentak, yang salah satunya yaitu Desa Alahan. Sesuai yang diingatkan Plt Kepala PMPD bahwasanya Cakades untuk berbesar hati menerima semua hasil pemungutan suara.
Bahwasanya ini juga sesuai arahan pak Bupati Rokan Hulu (H. Sukiman), para calon untuk legowo atau siap menang dan siap kalah, jangan sampai ada calon yang tidak terima kekalahan, harapnya. Pilkades yang diseleranggrakan Di Desa Alahan dengan 4 Calon Kades tersebut, pada penghitungan suara di ungguli oleh yaitu Heri Susanto Calon Nomor Urut 2 dengan jumlah perolehan suara 276 dari 650 DPT yang terdaftar di Desa Alahan tersebut.
Pilkades bukan hanya persoalan siap menang atau kalahnya, bukan lagi persoalan siapa yang mendukung dan siapa yang tidak mendukung, bukan persoalan hujat menghujat, melainkan menerima pada Posisi Support dan Demaind.
Sekiranya sebagai masyarakat yang selama ini selama ini merasa bahwasanya kebijakan yang dihasilkan kurang berpihak kepada masyarakat itu sendiri, jangan hanya menjadi masyarakat yang berbicara di belakang dan diam ketika di Forum, karna Hakikatnya Kritis dan Ghibah itu 11 dan 12, itu hanya akan menggolongkan kita sebagai masyarakat pada posisi golongan Apathy, masyarakat yang diam, tidak mau tau dan tidak peduli sama sekali pada pengawalan Perkades dan Perdes.
Jadilah masyakat yang pada posisi Demaind masyarakat yang mempunyai tuntutan dan tersistematis sesuai dengan alur dan proses Administrasi, Karna baiknya suatu Organisi (Desa) dilihat dari Administrasinya, Baiknya Suatu Organisasi (Desa) dilihat dari Pelayanan yang diberikan, artinya apa pelayanan dan administrasi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari unsur pengelolaan organisasi terlebih organisasi Pemerintahan Desa, yang harus balance Dari Kepala Desa, Perangkat Desa beserta BPD nya karna sejatinya Demaind adalah bukti kita sebagai masyarakat yang memiliki tuntutan untuk kebijakan kebijakan yang akan di tetapkan. Kemudian berupayalah menjadi masyarakat yang karena masyarakat yang Support adalah bukti kita sebagai masyarakat yang mendukung keputusan atau kebijakan yang telah dan akan di tetapkan.
Kepemimpinan bukan semata pada pemenangan yang diperoleh, melainkan juga pada Amanah yang di emban, tidak usah banyak kata satu saja Amanah adalah Harga Diri. Ketika kamu sebagai pemimpin Amanah artinya kamu menegakkan Harga Dirimu sendiri, namun ketika Amana tidak kamu jalankan artinya tergadai sudah harga dirimu sendiri.
Proses penempatan Struktur Birokrasi juga suatu upaya Penegakan Amanah, yang di posisikan pada Spoil system dan Merid system. Sejatinya ketika Pemimpin merecruit atau memposisi kan jabatan struktural untuk diisi teruma bisa dilihat sebagai unsur merid systemnya, jabatan karir atau perjalanan karir yang pernah diraih atau diperbuat, barulah spoil system sebagai bonusnya. Ibaratkan Agama dan Birokrasi, jadi kan Agama sebagai sandaran jalannya organisasi tersebut Organisasi (Pemerintahan Desa) lah yang mengikuti pada Agama, bukan Agama yang mengikuti pada Organisai (Pemerintahan Desa).
Keberhasilan Kepemimpinan Hari ini dilihat dari Kepemimpinan yang dilahirkan pada periode berikutnya, maka jangan menjadikan Amanah sebagai suatu beban namun jadikan Amanah sebagai Harga Diri. Wassalam