21 Desember 2015 Pelantikan Kades terpilih di Kampar

Fuad : Usai Dilantik, Saya Langsung Kerja

Fuad : Usai Dilantik, Saya Langsung Kerja
Poto Kades Binamang Terpilih Asril Fuad

Fuad : Usai Dilantik, Saya Langsung Kerja 



BANGKINANG.(Riauterbit.com) Hari Senin (21/12/2015) adalah hari yang bersejarah bagi Asril Fuad Kepala Desa Binamang, Kecamatan XIII Koto Kampar terpilih pada Pilkades serentak Kabupaten Kampar 11 November 2015 lalu. Dimana pada hari itu ia akan dilantik sebagai Kepala Desa Binamang untuk kali kedua, karena periode yang lalu ia juga dipercaya masyarakatnya untuk memimpin desa pindahan akibat terdampak oleh pembangunan waduk raksasa PLTA Koto Panjang ini.

Desa Binamang yang akan dipimpin oleh wali Fuad ini mempunyai populasi 1200 jiwa lebih. Dimana saat Pilkades lalu masyarakat lebih memilih dirinya dari dua calon Kades lainnya. Fuad ungggul telak dari dua pesaingnya itu.

Namun wali Fuad tidak lantas menyikapi kemenangan ini dengan sikap yang berlebihan. Karena katanya, jabatanya ini adalah amanah yang berat untuk dipikul. Apalagi tahun-tahun kedepan adalah tahun-thun sulit dan penuh tantangan.
“Merosostnya harga jual hasil pertanian masyarakat seperti karet dan sawit betul-betul menjadi pukulan yang serius bagi ekonomi masyarakat, tak terkecuali bagi masyaarakat saya di Desa Binamang,” ungkap Fuad kedapa wartawan, Sabtu (19/12).

Kendati demikian, dirinya bersama masyarakat akan tetap optimis menatap masa depan dengan tekad yang kuat. Apalagi kata Fuad, Desa Binamang salahsatu desa yang masih tertinggal dari desa-desa di XIII Koto terdampak pembangunan PLTA Koto Panjang.
“Kebun jatah dari negara sebagai kompensasi pembangunan waduk raksasa PLTA Koto Panjang untuk Desa Binamang gagal, tanaman karet yang ditanam gagal karena terserang hama. Sebab lokasi kebunnya sangat jauh dari desa kami. Akses jalan kesana melewati dua desa, akhirnya, kebun itu kurang terawat dan kurang terkontrol, tanamanpun diserang hama,” beber Fuad dengan nada sedih.
Fuad menceritakan, masyarakat desanya kini beralih profesi menjadi buruh lepas di perushaan sawit yang ada di kecamatan itu, unuk mensiasati minimya pendapatan akibat harga sawit dan karet terus anjlok. 
Disamping itu, masyarakat juga banyak beralih profesi menjadi tukang tangkap ikan tradisional di waduk PLTA dengan alat seadanya. Akibatnya, penghasilaanya juga tidak seberapa.
“Masyarakat saya sangat mengharapkan bantuan alat-alat tangkap ikan seperti pukat, jala sampan maupun mesin boat. Kalau menggunakan alat seadanya hasilnya juga tak seberapa. Namun hal itu tetap dilakoni karena bertani karet tak lagi menjanjikan,” ujar Fuad.

“Doakan saja pelantikan nanti berjalan lancar. Setelah dilantik saya akan bersama masyarakat bekerja membangun desa kami, memacu ketertinggalan kami dari desa-desa yang lain. Dengan segala kekurangan kami, akan kami jadikan sebuah motivasi untuk bangkit dari ketertinggalan. Tak ada yang tak mungkin jika kita mau maju dengan segala daya dan upaya yang ada,” tegas Fuad yang juga merupakan Panglimo Mudo Dubalang Kampar untuk Wilayah Kecamatan XIII Koto Kampar ini.(1)

Berita Lainnya

Index