Jefry Potong Sejumlah Anggaran Dewan

“Sapinya” Ditolak DPRD Kampar, Ini Pembalasan Bupati Pada Dewan

“Sapinya” Ditolak DPRD Kampar, Ini Pembalasan Bupati Pada Dewan
Sapinya” Ditolak DPRD Kampar, Ini Pembalasan Bupati Pada Dewan
 
#Jefry Potong Sejumlah Anggaran Dewan 
 
 
BANGKINANG. Usai tidak masuknya anggaran pengadaan sapi pada RAPBD tahun 2016 sebesar 115 milyar karena ditolak oleh DPRD Kampar, Bupati Jefry Noer masih terlihat begitu kecewa. Hal itu bisa disimak dari berbagai stetmenya saat memberikan sambutan pada pandangan rapat Paripurna DPRD Kabupaten Kampar masa sidang III tahun 2015, di gedung DPRD Kampar, Senin (15/12).
 
Bupati kampar merasa kecewa ditolaknya anggaran pengadaan sapi ini, karena menurutnya, sapi-sapi ini nantinya akan dipergunakan untuk mendukung program pengentasan kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh. Katanya, langkah dewan perwakilan rakyat ini jelas-jelas sebagai upaya “penzaliman” bagi masyarakat miskin.
 
Sapi-sapi ini kita anggarkan untuk membantu masyarakat miskin, bukan untuk kepentingan saya pribadi. Ada unsur politis pada penolakan ini,” ujarnya.
 
Lebih lanjut Jefry mengakui, bahwa DPRD memang mempunyai wewenang untuk “menguliti” usulan anggaran yang diajukan oleh eksekutif, namun ia berharap, dewan betul-betul menggunakan hati nurani dalam menguliti usulan anggaran tersebut.
 
Silahkan dikuliti, tapi tetap dengan hati nurani. Jangan hanya berdasarkan suka atau tidak suka semata. Jangan atas dasar kepentingan politik, kelompok dan golongan semata,” imbaunya lagi.
 
Kata Jefry lagi, kalau dewan benar-benar ingin memperjuangkan kepentingan rakyat, mestinya DPRD dan seluruh SKPD termasuk dirinya beserta wakil bupati, menghemat anggaran yang tidak terlalu penting, seperti kunjungan dinas keluar daerah. Menurutnya, anggaran perjalan dinas ini salahsatu kegiatan yang sangat besar memakan anggran belanja daerah, namun di sis lain, katanya, anggran ini masih bisa dihemat.
 
Saya dan wakil bupati siap melakukan pengematan, termasuk mengurangi belanja perjalanan dinas. Untuk itu, kedepannya, setiap rencana perjalan dinas harus dilaporkan kepada bupati, setelah pulang dari perjalan dinas, hasilnya juga harus dilaporkan kepada bupati,” tegasnya.
 
Ini dilakukan, katanya, untuk mengefisiensikan pengeluaran uang derah. Jefry berpendapat, jika DPRD benar-benar berpihak pada rakyat, tentu mereka akan sangat bisa menerima kebijakan penghematan ini.
 
Apalagi APBD 2016 kita depisit, sebesar 694 milyar tahun depan telah dipotong pemerintah pusat. Untuk itu, mana yang bisa kita hemat, harus kita efisienkan. Termasuk saya akan tinjau ulang biaya perumahan untuk anggota dewan. Harus sesuai dengan standar yang ada di Kabupaten Kampar ini,” terangnya.
 
 
Sementara itu, ketua DPRD kampar, Ahmad Fikri saat kami konfirmasi terkait pernyataan bupati pada penyampaian pendangan rapat paripurna tersebut terkesan enggan menggapi. Fikri hanya mengatakan semua sudah jelas dan tak perlu ditanggapi lagi.
 
Sudah jelas tadi kan, tidak pernah dewan menolak usulan sapi tersebut,” katanya singkat sambil berlalu pergi.(1)

Berita Lainnya

Index