Pekanbaru – Panti Asuhan Al-Istiklal yang dipimpin oleh Dodi Ali Emnur saat ini tengah menghadapi krisis keuangan yang sangat berat. Panti yang menaungi 67 anak yatim, piatu, dan dhuafa ini mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, termasuk dana pendidikan, sembako, dan kebutuhan mendesak lainnya.
Menurut Dodi Ali Emnur, sejak awal tahun 2023, kondisi keuangan panti terus defisit. Biaya operasional bulanan yang mencapai sekitar Rp45 juta hanya dapat tertutupi sebagian kecil oleh sumbangan dari para donatur, yang rata-rata berjumlah Rp10 juta per bulan. Kekurangan ini memaksa pengelola menjual aset pribadi seperti mobil pada Maret 2023 dan meminjam dana Rp100 juta dari bank pada April 2024. Namun, hingga saat ini, semua dana tersebut telah habis digunakan untuk menutupi kebutuhan anak-anak.
"Kebutuhan pokok seperti beras, jajanan sekolah, dan ongkos anak-anak menjadi sangat sulit dipenuhi. Bahkan hari ini, Selasa (14 Januari 2025), anak-anak tidak bisa pergi ke sekolah karena tidak ada uang transportasi," ungkap Dodi dengan penuh harap.
Dodi juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berusaha keras mencari solusi, termasuk menjual rumah pribadinya, meskipun hingga kini belum ada pembeli. Karena itu, ia kembali mengajak masyarakat yang memiliki kelebihan rezeki untuk menyisihkan zakat, infak, atau sedekah demi keberlangsungan hidup dan pendidikan anak-anak di Panti Asuhan Al-Istiklal.
Bagi masyarakat yang ingin membantu, dapat langsung datang ke Panti Asuhan Al-Istiklal atau menyalurkan donasi melalui rekening:
Bank BRI: 1079-0100-0830-536 a.n. Panti Asuhan Al-Istiklal, Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: WA: 0812-7617-744 (Dodi Ali Emnur)
"Kami mendoakan semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan Bapak/Ibu dengan keberkahan rezeki yang berlipat ganda. Aamiin," tutup Dodi dengan penuh harap.
Mari bersama kita bantu meringankan beban Panti Asuhan Al-Istiklal agar anak-anak dapat melanjutkan pendidikan dan kehidupan mereka dengan layak. (Rls)
