Alfan Khairi: Syamsuar Ketua Golkar Gagal Sepanjang Sejarah di Riau

Alfan Khairi: Syamsuar Ketua Golkar Gagal Sepanjang Sejarah di Riau
Kader Akar Rumput Alfan Khairi eks Ketua Golkar Kampar versi Agung Laksono

PEKANBARU – Kader akar rumput Golkar Riau, Alfan Khairi, kembali melontarkan kritik tajam terhadap kepemimpinan Syamsuar sebagai Ketua Golkar Riau. Menurutnya, kepemimpinan Syamsuar merupakan yang paling gagal dalam sejarah Golkar di provinsi ini.

“Golkar Riau semakin terpuruk di bawah kepemimpinan Syamsuar,” ujar Alfan dengan tegas. Alfan menilai bahwa dalam periode kepemimpinan Syamsuar, partai ini justru mengalami kemunduran yang sangat signifikan. Untuk itu, dia mengusulkan agar Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Riau sebaiknya dilaksanakan dengan menunjuk pelaksana tugas (Plt) baru. “Jika mereka benar-benar ingin membesarkan Golkar Riau, ayo bersama-sama, bukan hanya untuk ambisi pribadi,” tambah Alfan.

Alfan juga menyebutkan bahwa Syamsuar seharusnya bisa lebih terbuka dan melibatkan tokoh senior Golkar untuk mencari solusi pasca-Pilkada Serentak. “Sebagai pemimpin, beliau harus bisa duduk bersama dengan tokoh senior Golkar untuk menentukan arah partai ke depan. Jangan malah mempertahankan orang-orang yang tidak jelas hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu,” katanya.

Bagi Alfan, kepemimpinan Syamsuar justru menciptakan perpecahan dalam tubuh Golkar. "Golkar seharusnya bersatu, bukan terpecah menjadi kelompok-kelompok. Ini adalah bukti bahwa Syamsuar dan kelompoknya harus bertanggung jawab atas kegagalannya memimpin partai,” ungkapnya.

Menurut Alfan, yang diharapkan oleh kader Golkar adalah seorang pemimpin yang dapat mempersatukan dan membawa Golkar kembali ke jalur yang benar. “Golkar butuh pemimpin yang memiliki visi untuk memajukan partai, bukan hanya untuk ambisi pribadi,” ujarnya.

Sejumlah nama calon ketua Golkar Riau yang dianggap memiliki potensi besar untuk memimpin partai ke depan muncul dalam perbincangan publik. Mereka antara lain:

1. Yulisman – Anggota DPR RI yang berpengalaman dalam dunia politik dan memiliki jaringan luas di berbagai sektor.

2. Karmilasari – Tokoh muda Golkar yang aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik, serta memiliki semangat pembaruan untuk partai.

3. Helmi Jazid – Seorang pengusaha sukses yang dihormati di kalangan senior Golkar, dengan pengalaman panjang di dunia politik.

4. Suparman – Mantan Bupati Rokan Hulu, yang memiliki banyak pengalaman pemerintahan dan jaringan politik kuat di tingkat daerah.

5. Parisman Ihwan – Wakil Ketua DPRD Riau yang berpengalaman dalam dunia legislatif dan memiliki kedekatan dengan berbagai kalangan masyarakat dan politik di Riau.

6. SF Hariyanto – Wakil Gubernur Terpilih yang dianggap memiliki kapasitas besar untuk memperkuat posisi Golkar di masa depan.

Pemilihan ketua Golkar Riau akan menjadi momen penting bagi masa depan partai ini. Semua pihak berharap agar hasil pemilihan nanti dapat membawa Golkar kembali bersatu dan memfokuskan diri pada kemajuan masyarakat dan provinsi Riau. 

Golkar Riau Alami Kekalahan Telak di Masa Syamsuar , Kehilangan Kursi Ketua DPRD dan Bupati

Sebagaimana diketahui Partai Golkar Riau tengah menghadapi krisis signifikan pasca kekalahan dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Kekalahan ini menyebabkan hilangnya kursi Ketua DPRD Riau yang selama hampir tiga dekade dikuasai Golkar, serta kegagalan merebut posisi Bupati di beberapa daerah. 

Dalam Pileg 2024, Golkar Riau mengalami penurunan suara yang signifikan, sehingga kehilangan dominasi di DPRD Provinsi Riau. Kekalahan ini dianggap sebagai titik nadir bagi Golkar Riau, yang selama ini dikenal sebagai salah satu kekuatan politik dominan di provinsi tersebut. 

Selain itu, dalam Pilkada 2024, Golkar Riau gagal merebut posisi Bupati di beberapa daerah yang sebelumnya menjadi basis kekuatan partai. Kekalahan ini menambah daftar panjang kegagalan Golkar dalam kontestasi politik di tingkat lokal. 

Kekalahan ini memicu gejolak internal di tubuh Golkar Riau. Sejumlah kader dan tokoh senior partai mendesak agar dilakukan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) untuk mengevaluasi kepemimpinan dan strategi partai ke depan.

Kekalahan ini menjadi refleksi bagi Golkar Riau untuk melakukan introspeksi dan perbaikan dalam menghadapi tantangan politik di masa mendatang. Partai diharapkan dapat kembali merebut kepercayaan masyarakat dan mengembalikan kejayaan yang pernah diraih sebelumnya.

(TIM)

 

Berita Lainnya

Index