Kampar – Rio Rinaldi, seorang aktivis sosial yang juga eks staf Edwin Pratama, mantan anggota DPD RI, mengecam keras pernyataan Pj Bupati Kampar, Hambali. Pernyataan Hambali yang diduga menyebut tenaga kesehatan sukarela sebagai "anak kurang ajar" dinilai tidak pantas dan melukai hati mereka yang selama ini berjuang di garis depan demi kesehatan masyarakat.
“Sebagai pemimpin, Pj Bupati seharusnya lebih bijak dalam memilih kata-kata. Tenaga kesehatan sukarela adalah pahlawan yang telah bekerja tanpa pamrih. Menyebut mereka dengan istilah yang merendahkan adalah penghinaan terhadap pengabdian mereka,” ujar Rio Rinaldi dalam keterangannya, Sabtu (5/1).
Rio Rinaldi meminta agar Pj Bupati segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada tenaga kesehatan sukarela di Kabupaten Kampar. Menurutnya, permintaan maaf adalah langkah penting untuk memulihkan hubungan baik antara pemerintah dan tenaga kesehatan yang selama ini menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat.
“Kami menuntut Pj Bupati meminta maaf secara terbuka dan menunjukkan sikap hormat kepada mereka yang telah berjuang di tengah keterbatasan,” tegas Rio.
Selain itu, Rio Rinaldi juga mendesak pemerintah Kabupaten Kampar untuk memberikan kesempatan yang setara bagi tenaga kesehatan sukarela dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ia menilai bahwa para tenaga kesehatan ini telah menunjukkan dedikasi dan kemampuan yang seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam proses seleksi.
“Tenaga kesehatan sukarela telah berkontribusi besar, terutama saat pandemi. Mereka pantas mendapatkan kesempatan yang sama dalam seleksi PPPK, bukan justru mendapat perlakuan yang tidak adil,” lanjutnya.
Rio Rinaldi menutup pernyataannya dengan mengingatkan pentingnya apresiasi kepada tenaga kesehatan sukarela. Ia berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi para pemimpin agar lebih menghargai mereka yang bekerja keras untuk masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, Pj Bupati Kampar, Hambali, belum memberikan tanggapan terkait kritik dan tuntutan yang disampaikan oleh Rio Rinaldi.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat Kabupaten Kampar, yang menilai perlunya pemimpin daerah untuk lebih menghargai perjuangan tenaga kesehatan. (Rls)
