Kampar--Ketua DPD Golkar Kampar Repol SAg yang belum menentukan sikaf maju Pilkada Kampar dinilai keder sebagai prilaku yang tidak berkarakter tegas dan plinplan. Repol dinilai gagal melakukan konsolidasi, cendrung meninggalkan gerbong serta tidak mau membuka diri terhadap pengurus, komunikas buruk dan tertutup.
Hal ini membuat tokoh Golkar Kampar berang dan menginginkan segera dilakukan evaluasi dengan mempercepat digelar rapat pleno diperluas.
"Konsolidasi segera rapat pleno diperluas" kata politisi yang akrab di panggil onga Fikri, sabtu sore (22/06/2024).
Ancaman Fikri ini tidak main main mengingat tokoh legendaris golkar ini masih di hormati kader akar rumput dan memiiki komunikasi yang baik terhadap pengurus DPD Kampar dan seluruh PK Golkar, Ormas sayap Golkar.
Perintah komando pleno diperluas adalah adalah langkah taktis Fikri untuk memaksa Repol menentukan sikaf disaat saat genting menuju pilkada Kampar.
"Kita persiapkan Repol itu sudah jauh sebelumnya, dan kita jadikan beliau Ketua Golkar Kampar untuk memimpin Kampar kedepan" kata mantan ketua DPRD Kampar kecewa dengan sikaf Repol.
Onga menegaskan bahwa pemimpin jangan plinplan dan tidak punya pendirian, hari ini bicara maju besok tidak lagi.
"Makanya repol jangan plin plan,hari ini maju besok tidak lagi" katanya.
Gaya politik Repol yang mementingkan diri sendiri tidak wajar mengingat dirinya adalah simbol partai yang harus menyelamatkan gerbong dan harus memiliki komunikasi yang baik jangan biasa main tunggal dan menutup diri.
"Fikirkan kader yang sudah semangat untuk mempersiapkan beliau, komunikasikan dengan baik kepada semua kader jangan menutup diri" tambah Fikri.
Watak dengan ego pribadi juga harus dikesampingkan untuk kemajuan bersama jika kadidat golkar ingin menang.
"Kesampingkan ego pribadi, kedepankan kepentingan partai, kita pingin menang, harus membuka diri bicarakan bersama" tutur onga.
Masih menurut onga bahwa langkah untuk pilkada Kampar harus mengajak pengurus lain bicara, karena itu merupakan keputusan bersama.
"Jangan putuskan sendiri,ajak sekretaris juga beserta pengurus lainnya untuk memutuskan kebijakan partai" tutupnya.
Sabagaimana diketahui isu Repol batal maju sebernarnya sudah bergulir jauh hari namun kader masih menunggu kepastian.
Mulai dari keterbatasan financial ada juga faktor lainnya seperti survei tidak menujukan hasil yang memuaskan.
Repol pasca terpilih sebagai anggota DPRD Riau juga membuat diri dan keluarganya bimbang menghadapi Pilkada Kampar 2024 yang semakin dekat.
Amunisi yang baru terkuras untuk pileg Februari 2024 lalu membuat mantan presma IAIN Susqa ini galau, kalau kalah pupus sudah harapan karena harus menerima kenyataan PAW dari DPRD Riau dan digantikan bung Raja anak dari Ramos Sianturi.
"Repol final tidak maju dilarang istri maju pilkada Kampar" kata sumber yang enggan namanya ditulis.
Satu persatu loyalis Repol di kepengurusan partai dan nonpartai 90 % menyatakan tidak setuju maju calon Bupati Kampar. (*)