Cegah Karhutla, Pemerintah Kampar Ikuti Rakor Pengendalian Karhutla Bersama Gubri

Cegah Karhutla, Pemerintah Kampar Ikuti Rakor Pengendalian Karhutla Bersama Gubri
Cegah Karhutla, Pemerintah Kampar Ikuti Rakor Pengendalian Karhutla Bersama Gubri

BANGKINANG - Dalam upaya dan pengendalian serta pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kampar, Bupati Kampar diwakili Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kampar Arizon ikuti rapat koordinasi (rakor) dengan Gubernur Riau secara virtual, Senin (11/4/2022). 

Tampak juga ikut dalam rakor ini bersama Pemerintah Kabupaten Kampar ini Dandim 0313/KPR  Letkol Art, Muliyadi, pihak Polres Kampar diwakili dan Kepala Bidang Pusdalops BPBD Kampar Chandra Juta. 

Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kampar Arizon menyampaikan setiap daerah harus menyiapkan posko satgas  yang harus ada di setiap kabupaten yang harus disiagakan dalam kesiapsiagaan bencana kebakaran hutan dan lahan. 

"Selanjutnya adanya masyarakat yang peduli api, relawan dan sebagiannya ini harus kita siagakan. Dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan paling utama kita lakukan, dengan melakukan penyuluhan baik dari pemerintah daerah kabupaten sampai ke tingkat bawah, seperti para camat, para kepala desa atau kelurahan. Termasuk juga nanti dari Babinsa, Bhabinkamtibmas sudah mulai kita sampaikan kepada masyarakat  bahwa saat ini sudah memasuki musim kemarau," ujarnya 

Arizon juga mengungkapkan bahwa di 
Kabupaten Kampar dari data yang dihimpun, luas lahan yang terbakar sekitar 101,03 hektar dari 11 kecamatan di 30 desa yang ada di Kabupaten Kampar. 

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan, bahwa sesuai arahan dari Presiden RI Joko Widodo bahwa dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan harus prioritaskan upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring area rawan hotspot dan pemantauan kondisi harian di lapangan. 

Selanjutnya Syamsuar juga menuturkan bahwa melakukan insfrastruktur monitoring dan pengawasan harus sampai ke bawah, libatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa dalam penanganan Karhutla. Dia meminta mengajak para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat. 

"Kemudian cari solusi yang permanen agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar.  Kita berharap kedepannya Provinsi Riau bebas dari kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2022," terangnya. 

Syamsuar juga menyaampaikan, melalui Rakor ini sasaran program dan kegiatan yang akan dikukan yakni melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan secara komprehensif, melalui upaya pencegahan, pemadaman, lokalisir titik api dan penegakan hukum secara profesional dengan mengkolaborasikan sistem, sumber daya manusia dan teknologi. 

Gubri Syamsuar juga menjelaskan bahwa saat ini sudah terdeteksi Hotspot dan Firespot di kabupaten/kota Provinsi Riau tahun 2022 sebanyak 613 Hotspot, dan 143 Firespot.  Adapun luas lahan yang terbakar di Provinsi Riau, terhitung dari 1 Januari sampai 10 April 2022 berjumlah sebanyak 547, 85 Hektar.(Syaw)

Berita Lainnya

Index