RIAUTERBIT.COM - Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mengatakan seluruh warga di negara itu akan mendapatkan akses untuk vaksinasi sebelum akhir April 2021.
Pengumuman ini datang pada Selasa (10/11), satu hari setelah perusahaan farmasi Pfizer mengumumkan telah berhasil melalui tahap akhir vaksin infeksi virus corona jenis baru (COVID-19). Bahkan, vaksin diklaim memiliki efektivitas hingga 90 persen dalam mencegah penyakit yang menjadi pandemi dunia saat ini.
Fauci tidak menyebutkan Pfizer secara spesifik dalam pengumuman. Ia mengatakan pihak berwenang AS akan mulai menawarkan vaksin paling cepat akhir November. Petugas kesehatan yang menjadi garda terdepan selama pandemi akan mendapatkannya terlebih dulu.
“Meski keputusan akhir belum dibuat, petugas layanan kesehatan yang selama ini telah membahayakan diri mereka sendiri akan menjadi prioritas tertinggi," ujar Fauci dalam sebuah pernyataan, dilansir Business Insider, Rabu (11/11).
Setelah petugas kesehatan, orang-orang lanjut usia (lansia) dan dianggap rentan akan mendapatkan vaksinasi, serta pekerja di bidang yang dianggap penting. Kemudian, vaksin diluncurkan ke masyarakat umum.
“Mungkin itu akan dapat sepenuhnya dilakukan pada April 2021,” jelas Fauci.
Prediksi Fauci menggemakan komentar Alex Azar, sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS yang mengatakan semua orang Amerika yang ingin mendapatkan vaksin dan mungkin dapat melakukannya pada akhir Maret atau awal April 2021.Namun, pandangan Fauci berbeda dengan Azar tentang urutan vaksinasi.
Sementara Fauci mengatakan petugas kesehatan garis depan akan menjadi yang pertama di antrean, Azar mengatakan vaksin akan diberikan terlebih dahulu pada lansia di panti jompo yang akan divaksinasi pada Desember. Setelah itu, vaksin diberikan kepada petugas kesehatan pada Januari 2021.
Fauci juga mengatakan khawatir tidak semua orang menginginkan vaksin COVID-19. Seperti pernyataan yang muncul dari Anti-vaxxers telah menentang upaya untuk mengembangkan vaksin sejak dimulainya pandemi.
"Salah satu hal yang kami khawatirkan adalah kami memiliki banyak orang di negara ini yang mungkin tidak ingin segera divaksinasi,” kata Fauci.
Sementara itu, Pfizer tidak akan memutuskan siapa yang mendapat vaksin COVID-19 terlebih dahulu. Menurut Fauci, keputusan diserahkan kepada sekelompok ilmuwan, ahli, dan otoritas AS.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) adalah otoritas yang memegang keputusan akhir. Keputusan akan mengikuti arahan dari Komite Penasihat untuk Praktik Imunisasi (ACIP) dan CDC juga akan bekerja sama dengan Akademi Kedokteran Nasional non-pemerintah.(rep)