Serangan Teroris di Wina Austria, Dua Tewas Dan Sedikitnya 15 Orang Luka-luka

Serangan Teroris di Wina Austria, Dua Tewas Dan Sedikitnya 15 Orang Luka-luka
ilustrasi internet

RIAUTERBIT.COM - Sebuah serangan teror mengerikan kembali terjadi di Eropa. Kali ini serangan tersebut berlangsung di kota Wina, Austria. Orang-orang bersenjata menembaki warga yang sedang menikmati malam terakhir di Wina sebelum penguncian virus corona pada Senin (2/11) malam waktu setempat.

Pihak berwenang mencatat setidaknya dua orang tewas, termasuk salah satu penyerang, dan 15 lainnya luka-luka. Polisi mengatakan bahwa beberapa tembakan dilepaskan tidak lama setelah pukul 8 malam di jalan yang ramai di pusat kota dan ada enam lokasi penembakan lainnya. "Saya senang bahwa polisi kami dapat menetralkan salah satu penyerang," kata Kanselir Austria Sebastian Kurz di Twitter, seperti dikutip dari AFP, Selasa (3/11).

 

"Kami tidak akan pernah membiarkan diri kami diintimidasi oleh terorisme dan akan melawan serangan ini dengan segala cara," lanjutnya. Pejabat tinggi keamanan Austria mengatakan bahwa pihak berwenang yakin ada beberapa pria bersenjata yang terlibat dan operasi polisi masih berlangsung beberapa jam kemudian. “Tampaknya itu serangan teror,” kata Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer kepada penyiar ORF. Penyerang dipersenjatai dengan senapan.

 

Nehammer mengatakan telah meminta tentara untuk menjaga lokasi-lokasi penting di kota tersebut agar polisi dapat mengejar para penyerang. Polisi memperingatkan warga Wina untuk tinggal di rumah atau "berlindung". Mereka mengatakan trem dan bus tidak berhenti dan mendesak pengguna media sosial untuk tidak memposting video operasi polisi agar tidak membahayakan petugas. Walikota Wina Michael Ludwig mengatakan 15 orang dirawat di rumah sakit, tujuh dengan luka serius.

 

Oskar Deutsch, kepala komunitas Yahudi di Wina, mengatakan bahwa penembakan terjadi di jalan di luar sinagoga utama kota, tetapi tidak jelas apakah rumah ibadah tersebut telah menjadi sasaran. Sinagog ditutup pada saat itu, kata Deutsch di Twitter. Seorang Rabbi, Schlomo Hofmeister, mengatakan dia melihat setidaknya satu orang menembak orang-orang yang duduk di luar di bar di jalan di bawah jendelanya.

 

"Mereka menembakkan setidaknya 100 peluru di luar gedung kami," kata Hofmeister. “Semua bar ini memiliki meja di luar. Malam ini malam terakhir sebelum lockdown,” imbuhnya. “Mulai tengah malam, semua bar dan restoran akan tutup di Austria hingga bulan depan, dan banyak orang mungkin ingin menggunakan malam itu untuk bisa keluar.” Presiden Prancis Emmanuel Macron mentweet bahwa orang Prancis "berbagi keterkejutan dan kesedihan dari orang-orang Austria yang terkena serangan malam ini." “Setelah Prancis, ini adalah negara sahabat yang telah diserang. Ini Eropa kami ... Kami tidak akan menyerah,” tulisnya.

Prancis telah mengalami tiga serangan yang dituduhkan pada ekstremis Muslim dalam beberapa pekan terakhir: satu oleh seorang pengungsi Pakistan yang melukai dua orang di luar markas tua surat kabar satir Charlie Hebdo, pembunuhan seorang guru sekolah yang menunjukkan karikatur nabi Islam kepada siswa, dan serangan pisau mematikan Kamis lalu di sebuah gereja di kota Nice.(rmol)


 

Berita Lainnya

Index