Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyebut bahwa ada kemungkinan negara lain segera bergabung dalam perjanjian diplomatik antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA). Trump tidak menyebut nama negara yang dia maksud.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (11/9/2020), Trump diketahui akan menjadi tuan rumah untuk seremoni penandatanganan pada Selasa (15/9) mendatang, yang akan dihadiri delegasi Israel dan UEA.
Para perundingnya telah berupaya mendapatkan negara-negara Teluk lainnya, seperti Bahrain dan Oman, untuk bergabung dalam menormalisasi hubungan dengan Israel. Bulan lalu, Israel dan UEA sepakat untuk menormalisasi hubungan dalam kesepakatan yang dimediasi oleh Trump.
"Pekan depan di Gedung Putih, kita akan melakukan penandatanganan antara UEA dan Israel, dan kita bisa mendapatkan negara lain ditambahkan ke dalamnya," cetus Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.
Trump tidak mengungkapkan lebih lanjut nama negara yang dia klaim akan menyusul perjanjian Israel-UEA. Namun, dia memperkirakan bahwa Arab Saudi pada akhirnya akan melakukannya juga."Dan saya akan memberitahu Anda bahwa negara-negara mengantre ingin bergabung ke dalamnya," klaimnya.
"Anda akan mendengar negara-negara lain bergabung dalam waktu yang relatif singkat. Dan Anda bisa mewujudkan perdamaian di Timur Tengah," sebutnya.
"Saya pikir apa yang pada akhirnya terjadi adalah Anda akan mendapatkan cukup banyak negara yang bergabung. Negara-negara yang besar akan bergabung. Saya telah bicara dengan Raja Arab Saudi, jadi kami berbicara. Kami baru memulai dialog. Dan Anda akan mendapatkan mereka bergabung," ujar Trump.
Kedutaan Besar Saudi di Washington DC tidak merespons pertanyaan soal apakah Duta Besar Saudi atau perwakilan Saudi lainnya akan ikut menghadiri seremoni penandatanganan di Gedung Putih, pekan depan.
Lebih lanjut, Trump menyatakan keyakinannya bahwa Palestina, yang mengecam inisiatif perdamaian yang diajukannya, pada akhirnya 'akan kembali pada posisinya' dan membuka dialog.
"Terus terang, saya terkejut mereka belum bergabung ke meja (perundingan) lebih awal," ucap Trump, yang menyatakan bahwa AS akan mempertimbangkan untuk mencabut pembekuan bantuan untuk Palestina jika ada kesepakatan yang tercapai.(dtk)