Sindikat Mafia Terpecah, Jepang di Ambang Perang Yakuza

Sindikat Mafia Terpecah, Jepang di Ambang Perang Yakuza
Jepang di ambang perang antar-Yakuza, setelah kelompok Yakuza terbesar, Yamaguchi-gumi, terpecah. | (Ilustrasi/Tumblr)

TOKYO - Sindikat Yamaguchi-gumi, kelompok Yakuza terbesar di Jepang dilanda perpecahan. Hal itu memicu kekhawatiran bahwa, Jepang di ambang perang antar-kelompok Yakuza.

Yakuza adalah sebutan untuk kelompok mafia paling berbahaya di Jepang. Menurut Japan Times, aparat polisi di Jepang kini siaga untuk menghadapi ancaman perang mafia, setelah sindikat Yamaguchi-gumi yang dipimpin Shinobu Tsukasa terpecah.

Perpecahan sindikat kelompok Yakuza terbesar itu dipicu kekecewaan para mafia dari sindikat itu terhadap kepemimpinan Tsukasa. Sekitar 12 dari 30 anggota Yamaguchi-gumi telah mengancam meninggalkan sindikat itu dan ingin membentuk kelompok Yakuza sendiri.

Para polisi Jepang dilaporkan mulai gencar patroli untuk mengantisipasi terjadinya perang antar-Yakuza. Faksi Yamaguchi-gumi memiliki sekitar 23 ribu anggota.

Meski mulai terpecah, sindikat Yakuza Yamaguchi-gumi masih sangat berpengaruh di Jepang. Di mana sindikat itu aktif di 47 distrik administratif di Jepang. Kekhawatiran pecahnya perang antar-Yakuza juga dipicu ekspansi Tsukasa ke wilayah lain yang dikuasai saingan Yamaguchi-gumi.

Beberapa anggota yang memisahkan diri dari Yamaguchi-gumi telah menyalahkan Tsukasa. Sebab pemimpin Yakuza terbesar itu lebih memprioritaskan afiliasinya dengan sindikat Kodo-kai.

”Perpecahan terbaru adalah tentang ekonomi Jepang ketimbang terkait tindakan keras polisi yang sedang berlangsung,” kata Brett Bull, seorang ahli Yakuza kepada Guardian, yang dilansir Sabtu (29/8/2015).

”Sederhananya, ada lebih banyak uang yang akan dibuat di Tokyo, dan pergeseran Yamaguchi-gumi dalam penekanan (afiliasinya) dengan Kodo-kai telah menyebabkan frustrasi di kalangan anggota geng di Jepang barat,” lanjut dia.

Pihak berwenang yakin Kodo-kai akan menjadi faksi paling keras di dalam Yamaguchi-gumi. Kelompok Yakuza itu sebagain dari pendapatannya diperoleh melalui pasar saham. Kelompok itu juga bergantung pada pencucian uang, prostitusi, penyelundupan senjata, dan perdagangan manusia.

Pertemuan terbesar Yamaguchi-gumi dijadwalkan digelar pada 1 September 2015 mendatang. Polisi sedang mempersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal terburuk.

Banyak bos Yakuza sudah gagal menghadiri pertemuan pada awal pekan ini. Hal itu menjadi tanda munculnya perbedaan pendapat di kelompok tersebut.

”Polisi dilaporkan sangat prihatin, dan mengambil langkah-langkah untuk mendahului setiap masalah yang mungkin terjadi kali ini,” ujar Bull.(mas)


source:sindonews

Berita Lainnya

Index