Datanglah Ke Bangkinang Pada Raya Enam Hari Sabtu 25 Juli 2015 Ini

Datanglah Ke Bangkinang Pada Raya Enam Hari Sabtu 25 Juli 2015 Ini
Makan Bajambau

BANGKINANG -(Riauterbit.com)- Masyarakat Kampar, secara khusus di Bangkinang dan sekitarnya, sedang menantikan Hari Raya Enam. Perayaan yang disebut-sebut puncak Idul Fitri ini jatuh pada Sabtu (25/7/2015).

Kini, masyarakat Kampar yang turut merayakan hari raya enam sedang menjalankan puasa. Ibadah puasa dimulai sejak Sabtu, 18 Juli lalu. Masyarakat tidak berpuasa sehari yakni, pada hari pertama Idul Fitri, 17 Juli. Setelah itu, mereka kembali berpuasa.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari raya enam memang selalu lebih meriah. Banyak perantau yang pulang kampung pada hari raya enam. Bahkan, perantau dari luar negeri seperti dari Malaysia, tak ketinggalan ikut memeriahkannya.

"Pada Jumat (17/7/2015) lebaran. Sabtunya puasa enam. Makanya dinamakan hari raya enam," kata Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri, Selasa (21/7/2015).

Tradisi Hari Raya Enam di Kabupaten Kampar

Kabupaten Kampar merupakan Serambi Mekahnya Provinsi Riau yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi Islam yang mengakar.

Perpaduan tradisi budaya dan Islam menghampiri hampir seluruh aktivitas kegiatan masyarakat kampar.
 
Ada sebuah tradisi yang cukup unik di masyarakat Kampar yaitu "Aghi Yayo Onam" Hari Raya Enam. Hari raya enam merupakan hari raya setelah melaksanakan puasa enam hari di bulan syawal atau tepatnya pada tanggal 7 syawal.
 
Sebagian besar masyarakat Kampar lebih menganggap dan meriahkan hari raya enam dibandingkan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal. Hari raya enam ini menurut ninik mamak setempat merupakan hari raya berbagi dan bersilaturrahmi antar sesama baik itu sesama warga setempat maupun dengan warga perantau yang sudah lama meninggalkan kampung halamannya.
 
Pada perayaan Hari Raya Enam, perantau asal kampar wajib pulang kampung, dan harus membawa semua anggota keluarganya dari rantau untuk memperkenalkan sanak saudaranya di kampung halaman.
 
Setiap pelaksanaan acara hari raya enam ini biasanya selalu diisi dengan acara tradisi dan hiburan. Seperti pelaksanaan tahun ini, dari paginya semua warga tersebut berkumpul di salah satu mesjid kemudian mengarak-arak anak yatim kemudian berkumpul di pinggir Sungai Kampar sambil melakukan makan bersama anak yatim dan seluruh warga perantau yang datang.
 
Setelah acara jamuan makan diadakan, selanjutnya diadakan pesta rakyat bagi anak-anak generasi muda untuk mempererat tali persaudaraan diantara mereka dengan acara pacu goni dan panjat pinang serta tarik tambang.
 
Pada sejumlah desa di Kecamatan Bangkinang, Kecamatan Tambang, Kecamatan Kuok dan tempat lainnya di Kabupaten Kampar, warga melakukan tradisi ziarah kubur. Ziarah kubur ini hanya dilakukan oleh kaum laki –laki. Tradisi ziarah kubur ini yang bertujuan untuk mendoakan para arwah dari orang yang telah meninggal dunia sehingga jiwanya merasa tenang dan tentram di dalam kubur.
 
Ziarah kubur ini didasari tradisi agama dan kearifan lokal masyarakat Kampar. Dari tradisi agama, ziarah kubur merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW karena bertujuan memberikan doa kepada orang–orang yang telah meninggal dunia. Warga percaya doa itu dapat memberikan perlindungan dalam kehidupan mereka ke depannya. Selain itu, melalui berziarah kubur warga akan lebih mengingat mati dengan demikian dapat meningkatkan keimanan kepada Allah seolah–olah mereka akan mati besok pagi.
 
Sedangkan dari kearifan lokal atau tradisi adat istiadat ziarah kubur ini merupakan suatu kebiasaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu tradisi ziarah kubur juga dapat mempererat hubungan diantara sesama kaum kerabat yang sudah lama terhenti karena kesibukan masing–masing.

Pada beberapa tempat di Kabupaten Kampar ziarah kubur pada hari raya enam, diawali dengan berkumpul di suatu tempat kemudian bersama-sama melakukan ziarah. Warga berkeliling dari satu kuburan ke kuburan lainnya. Ziarah kubur biasanya ditutup dengan makan bersama ”Makan Bajambau” di teras-teras mesjid atau mushola.(Juf)

 

Berita Lainnya

Index