Planologi UIR-Polda Taja Seminar Bersama Keselamatan Berlalu Lintas

Planologi UIR-Polda Taja Seminar Bersama Keselamatan Berlalu Lintas

RIAUTERBIT.COM - Program Studi Planologi Fakultas Teknik Universitas Islam Riau dan Ditlantas Polda Riau menyelenggarakan seminar bersama tentang Keselamatan Berlalu lintas. Kegiatan rutin yang dimoderatori Mardianto Manan ini berlangsung Rabu pagi (4/4) di Fakultas Teknik Kampus UIR Perhentian Marpoyan Pekanbaru. Hadir dalam acara ini Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Riau Roy A.C, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ir. H. Rosyadi, M.Si, Wakil Dekan III Fakultas Teknik Ir. Syawaldi M.Si, dan Unggul dari Jasa Rahardja. Selain itu Prof. Dr. Ir. Sugeng Wiyono, M.T, Yanuar S dari Fakultas Psikologi, dan dr. Melinda Eka Putri.

Ratusan mahasiswa yang memadati gedung Fakultas Teknik itu menyambut antusias pelaksanaan seminar. Selain menampilkan pembicara yang bervariatif mereka juga mendengar sejumlah fakta terkait dengan sebab akibat terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan timbulnya korban. Kecelakaan itu rata-rata disebabkan mulai dari human error, ketiadaan marka jalan sampai kepada kondisi jalan yang tak layak pakai.

Menurut moderator seminar Mardianto Manan, seminar bersama ini bertujuan mensosialisasikan keselamatan berlalu lintas. Sebab, kata ahli perkotaan ini, fakta banyak menjelaskan bahwa tingkat kecelakaan berlalu lintas dalam beberapa tahun terakhir cukup tinggi termasuk di Kota Pekanbaru. Seminar ini juga berupaya mencegah banyaknya timbul korban dari usia produktif. ''Kita juga ingin mengajak mahasiswa supaya beretika saat berkendaraan di jalan raya. Jalan raya itu kan milik semua orang. karena itu setiap pelalu lintas harus memperhatikan keselamatan, tidak hanya keselamatan untuk dirinya sendiri melainkan orang lain. Mahasiswa atau penggunakan jalan raya lainnya hendaknya mempedomani Undang Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,'' kata Mardianto Manan.

Ia mencontohkan case Pekanbaru. Mardianto menyebut, sebagai kota besar Pekanbaru telah tumbuh dan berkembang. Berbeda kondisi dengan 5 sampai 10 tahun lalu. Jumlah penduduknya terus bertambah, sementara jalan raya yang tersedia di dalam kota tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang berlalu lalang. ''Lihatlah kemacetan yang terjadi baik yang disebabkan oleh kendaraan roda empat maupun pengendara sepeda motor. Kita ingin, dalam situasi yang padat sekarang, selain diperlukan penambahan jalan alternatif untuk mengurai kemacetan, pengguna jalan hendaknya disiplin berkendaraan. Tidak ugal-ugalan di jalan raya dan menghargai pemakai lalu lintas lain. Disinilah diperlukan kesadaran berlalu lintas di jalan raya,'' ungkap Mardianto Manan.(wr)

Berita Lainnya

Index