Adverorial : Paripurna DPRD Riau Bersempena HUT ke-59 Provinsi Riau

Adverorial : Paripurna DPRD Riau Bersempena HUT ke-59 Provinsi Riau
Paripurna DPRD Riau Bersempena HUT ke-59 Provinsi Riau

RIAUTERBIT.COM- Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Provinsi ini terletak di bagian tengah pantai timur Pulau Sumatera, yaitu di sepanjang pesisir Selat Melaka. Hingga tahun 2004, provinsi ini juga meliputi Kepulauan Riau, sekelompok besar pulau-pulau kecil (pulau-pulau utamanya antara lain Pulau Batam dan Pulau Bintan) yang terletak di sebelah timur Sumatera dan sebelah selatan Singapura. Kepulauan ini dimekarkan menjadi provinsi tersendiri pada Juli 2004. Ibu kota dan kota terbesar Riau adalah Pekanbaru. Kota besar lainnya antara lain Dumai, Selat Panjang, Bagansiapiapi, Bengkalis, Bangkinang dan Rengat.

Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya didominasi oleh sumber alam, terutama minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat. Tetapi, penebangan hutan yang merajalela telah mengurangi luas hutan secara signifikan, dari 78% pada 1982 menjadi hanya 33% pada 2005.[4] Rata-rata 160,000 hektare hutan habis ditebang setiap tahun, meninggalkan 22%, atau 2,45 juta hektare pada tahun 2009.[5] Deforestasi dengan tujuan pembukaan kebun-kebun kelapa sawit dan produksi kertas telah menyebabkan kabut asap yang sangat mengganggu di provinsi ini selama bertahun-tahun, dan menjalar ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Etimologi

Ada tiga kemungkinan asal kata riau yang menjadi nama provinsi ini. Pertama, dari kata Portugis, rio berarti sungai.[6][7] Pada tahun 1514, terdapat sebuah ekspedisi militer Portugis yang menelusuri Sungai Siak, dengan tujuan mencari lokasi sebuah kerajaan yang diyakini mereka ada pada kawasan tersebut, dan sekaligus mengejar pengikut Sultan Mahmud Syah yang melarikan diri setelah kejatuhan Kesultanan Malaka.[8]

Versi kedua menyebutkan bahwa riau berasal dari kata riahi yang berarti air laut. Kata ini diduga berasal dari tokoh Sinbad al-Bahar dalam kitab Seribu Satu Malam,[7] dan versi ketiga menyebutkan bahwa kata ini berasal dari penuturan masyarakat setempat, diangkat dari kata rioh atau riuh, yang berarti ramai, hiruk pikuk orang bekerja. Besar kemungkinan nama ini memang berasal dari penamaan rakyat setempat, yaitu orang Melayu yang hidup di daerah Bintan, yang kini masuk wilayah Kepulauan Riau. Nama itu kemungkinan telah mulai terkenal semenjak Raja Kecik memindahkan pusat kerajaan Melayu dari Johor ke Ulu Riau pada tahun 1719.[7]

Hari ini Riau memasuki usia yang ke 59, kegiatan rutin bersampena Hari Jadi Provinsi Riau ke-59 Tahun, DPRD Provinsi Riau menggelar rapat Paripurna Istimewa di gedung DPRD Provinsi Riau, Selasa (09/08/2016). Kali ini moment rapat paripurna tersebut bertajuk "Kita Tingkatkan Kinerja Emerintah Daerah Terhadap Pelayanan Publik Melalui Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Teknologi".

Selain itu, Rapat itu terlihat dibanjiri para tamu undangan dari berbagai kalangan. Bahkan, lantaran kian banjir nya, sejumlah para tamu undangan tak kebagian kursi di gedung rapat paripurna.

Meski begitu, rapat yang terlihat meriah itu mendapat pengamanan super ketat dari pihak Polri. Dimana ketika memasuki gedung rapat paripurna mendapat pemeriksaan ketat melalui Sat-BRIMOB Polda Riau.

Dalam rapat paripurna istimewa itu, DPRD Provinsi Riau mengangkat tema, ''Kita Tingkatkan Kinerja Pemerintah Daerah Terhadap Pelayanan Publik Melalui Penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Tekhnologi".

Dalam moment itu, rapat paripurna turut dihadiri oleh Gubernur Provinsi Riau Arsyad Juliandi Rachman, Anggota DPD RI Gafar Uzman, Intsiawati Ayus, Iskandar Batubara, Anggota DPR RI Jon Erizal, Gazali Abas, Kepala daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau, Forkominda, mantan Ketua DPRD Riau, tokoh masyarakat Riau, Said Abubakar, perwakilan pemerintahan dari Sumbar, Sumut, Kepri, Jambi dan Sumsel, serta para tamu undangan lainnya.

Dalam moment berbahagia itu, rapat paripurna di pimpin oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Ir.Novy Waldi Jusman, didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Manahara dan Sunaryo.

Dalam pembukaan Paripurna itu, terdengar lantunan ayat suci Alquran dari Salsabila, juara MTQ Nasional ke-26, mengantarkan hikmadnya Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Riau. Dalam pembacaan Alquran itu, seluruh pengikut hari berbahagia ini terlihat menikmati lantunan tersebut. Bahkan kian menikmatinya, suara gema tak terdengar sedikit pun.

Usai pembacaan Alquran tersebut, pimpinan sidang Ir.Novywaldi Jusman lantas kembali membacakan naskah dihadapannya.

Dalam sambutannnya, Wakil Ketua DPRD Riau, Ir Noviwaldy Jusman saat memimpin rapat paripurna menyatakan, dengan bertambahnya usia Provinsi Riau, bukan sekedar sebatas penambahan nilai atau angka semata .

Usai menyampaikan sambutannya, Ir.Novywaldi Jusman meminta waktu seluruh pengikut rapat paripurna untuk mempersiapkan diri guna menghadapi masa yang akan datang.

"Maka dari pada itu kita ambil waktu jedah untuk merenungkan dan berkonsentrasi terhadap apa yang akan dihadapi diwaktu akan datang," kata awal dalam penyampaiannya.

Masih lanjutnya, meskipun telah kisah itu telah berlalu, masyarakat bumi lancang kuning hingga saat ini diminta agar selalu mengenang jasa para pahlawan yang sudah bersusah payah dalam mendirikan sekaligus memperjuangkan Provinsi Riau.

"Kepada generasi penerus, agar senantiasa menunjukkan semangatnya dalam meneruskan apa yang telah diperjuangkan oleh para pejuang,'' tuturnya.

Usai pembacaan naskahnya, kemudian politisi Partai Demokrat ini melanjutkan dengan acara selanjutnya, yang Dilanjutkannya, pada hari ini Provinsi Riau genap berusia 59 tahun, dari hari jadi yang dan tepat pada tanggal 9 Agustus 1957.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau nomor 11 tahun 1999 yang ditandatangani dan undang-undang darurat nomor 19 tahun 1957 yang ditandatangani oleh presiden pertama RI Insinyur Soekarno.

"Patut dimaklumi bahwa daerah Riau menjadi sebuah Provinsi, merupakan buah dari perjuangan para tokoh pendiri yang tak kenal lelah, dan tanpa pamrih memperjuangkan Riau ini, sebagian besar diantara mereka yang saat ini sudah mendahului generasi penerusnya," terang Politisi Demokrat Riau itu.

Selain itu, pria yang disapa dedet ini, juga meminta seluruh masyarakat Riau untuk selalu mengenang jasa para pahlawan yang sudah bersusah payah dalam mendirikan sekaligus memperjuangkan Provinsi Riau.

"Mari kita semua memohon doa meminta ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar para pejuang toko Provinsi Riau tersebut senantiasa diberi kelapangan di alam kubur," tuturnya.

Semangat perjuangan mereka, katanya, diharapkan dapat dilanjutkan dalam rangka menjadikan provinsi Riau yang kita cintai ini sebagai negeri yang semakin terbilang Gemilang dan Cemerlang sejati sampai masa yang akan datang.

Sementara itu, Gubri Arsyad Juliandi Rachman dalam pidatonya pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Riau tersebut mengatakan berbagai keberhasilan yang sudah dicapai tidak boleh mengurangi perhatian pada upaya mengatasi berbagai kendala yang dihadapi.

"Badai sosial ekonomi global dan melehanya kapasitas fiskal di tengah tuntutan produktivitas mengharuskan kita melakukan antispasi yang kompreshensif dan sinergis," tuturnya.

"Memperingati lahirnya Provinsi Riau hendaknya kita dapat melihat, mengkaji dan mencermati berbagai aspek dengan mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, karena dalam proses perjalanan negeri ini, banyak hal yang patut kita jadi pembelajaran agar langkah kedepan sesuai dengan arah dan tujuan," sebutnya.

"Oleh sebab itu, pertama sekali dengan penuh ketulusan hati saya atas nama pemerintah provinsi Riau menyampaikan salam ta'zim, dan rasa terima kasih serta penghargaan yang tak terhingga kepada tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam mendirikan provinsi Riau. Berkat jerih payah dan nilai perjuangan merekalah, provinsi Riau dapat terus maju dan berkembang hingga saat ini," terang Arsyadjuliandi.

Gubri yang akrab disapa Andi Rahman mengatakan orang-orang bijak selalu berpesan, pertambahan usia selalu menyemai makna bila direnungkan secara bijaksana. Pertambahan usia tidak senantiasa diukur dengan pertambahan bilangan umur.

"Hendak kita senantiasa merenungi diri dan berkontemplasi guna mengevaluasi apa yang sudah dijelang dan melihat apa yang sudah diazam. Bila ditelisik ke belakang, tentu sangat banyak yang sudah kita capai pada masa para pemimpin daerah terdahulu. Mereka telah meletakan dasaridasar dan mendirikan kerangka dari pembangunan yang hasilnya bisa kita lihat hari ini, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang sudah ada. Sudah sepantasnya pada peringatan hari jadi provinsi ini kita menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para pemimpin terdahulu yang telah berbuat banyak untuk negeri," ujar Andi Rahman.

Dilanjutkannya, untuk membalas jasa para pendahulu yang dapat kita lakukan hanyalah berusaha dan berkarya untuk kemakmuran provinsi Riau sesuai dengan visi Riau 2020, yakni 'Terwujudnya provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan bathin di Asia Tenggara tahun 2020'.

"Dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, bersama dengan para anggota dewan yang terhormat dan para pengemban birokrasi, kami telah berusaha meneruskan dan meningkatkan apa yang menjadi tujuan kita bersama, termasuk penyesuaian visi Riau 2020 dengan dinamika dan perkembangan saat ini," terang Gubri.

Dilanjutkannya, untuk membalas jasa para pendahulu yang dapat kita lakukan hanyalah berusaha dan berkarya untuk kemakmuran provinsi Riau sesuai dengan visi Riau 2020, yakni 'Terwujudnya provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan bathin di Asia Tenggara tahun 2020'.

"Dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, bersama dengan para anggota dewan yang terhormat dan para pengemban birokrasi, kami telah berusaha meneruskan dan meningkatkan apa yang menjadi tujuan kita bersama, termasuk penyesuaian visi Riau 2020 dengan dinamika dan perkembangan saat ini," terang Gubri.

Gubernur Riau menyampaikan sebagian pencapaian dari kerjasama dalam membangun provinsi Riau. Perekonomian diukur berdasarkan besaran produk domestik regional bruto atas dasar harga pada triwulan satu tahun 2016 mencapai Rp162,19 triliun, tumbuh 2,34 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2015.

"Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga sebesar 6,41 persen. Dari indikator pdrb, provinsi Riau menempati urutan ke-5 PDRB terbesar di Indonesia dan terbesar di pulau Sumatera," terang Andi Rahman.

Disebutkannya, dalam situasi terbatasnya penerbitan perizinan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi Riau akibat belum disahkannya perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), penanaman modal asing (pma) di provinsi Riau masih berada di peringkat sepuluh besar dengan total realisasi investasi sebesar 18.110,42 miliar rupiah dan melalui pelayanan terpadu satu pintu (ptsp) kabupaten Siak.

"Kita berhasil meraih juara satu untuk kategori untuk kategori Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) terbaik untuk tingkat kabupaten se-Indonesia," ujar Andi Rahman.

Gubri menyebutkan kondisi perekonomian Riau semakin membaik telah dapat menurunkan jumlah pengangguran yaitu 199,769 orang atau 6,72 persen pada Februari 2015 turun menjadi 176.978 orang atau 5,94 pada Februari 2016. Sementara itu jumlah angkatan kerja pada Februari 2016 mencapai 2.978.238 orang, sedangkan pada Februari 2015 lalu sebesar 2.972.014 orang.

"Capaian-capaian yang kita raih sudah sesuai dengan pancang-pancang yang telah kita tanam dan cendrung mengarah kepada tren positif. Hal ini terlihat dari data bps Riau, yakni jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan) di Riau pada posisi Maret 2016 sebesar 515,40 ribu jiwa (7,98 persen) sedangkan pada posisi Maret 2015 berjumlah 531,39 ribu jiwa (8,46 persen). Artinya, penduduk miskin di Riau mengalami penurunan sebanyak 15,98 ribu jiwa atau 3,01 persen," terang Andi Rahman.

Dilanjutkannya, pembangunan manusia di Riau pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya indeks pembangunan manusia (ipm) Riau. Pada tahun 2015, IPM Riau telah mencapai 70,84. Angka ini meningkat sebesar 051 poin dibandingkan dengan IPM Riau pada tahun 2014 yang sebesar 70,33.

Lebih lanjut, Gubri menerangkan di tengah hambatan terhadap pelaksanaan apbd tahun anggaran 2015 lalu, pemprov Riau masih dapat mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (wtp) dari bpk RI atas laporan pertanggungjawaban keuangan apbd tahun anggaran 2015.

"Kita menyadari pelaksanaan apbd belum sesuai dengan harapan pelaksanaan apbd tahun 2015 belum sesuai dengan harapan kita semua, dimana serapan belanja kita baru mencapai 68 persen lebih, namun pada tahun 2016 kami telah bertekad akan meningkatkannya," ujar Andi Rahman.

Menurut Gubri, pemprov Riau telah mampu meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap proses pelayanan perizinan dan non perizinan melalui pengukuran indeks kepuasan masyarakat (ikm) dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan.

Jumlah nilai interval konversi indeks kepuasan masyarakat mencapai 82,25 dengan kategori mutu pelayanan "A (sangat baik)" bahkan badan pelayanan perizinan terpadu provinsi Riau, memperoleh beberapa penghargaan.

"Pertama, nominasi pelayanan satu pintu (ptsp) terbaik (investment award), kedua citra pelayanan prima (cpp), ketiga penilaian terbaik Ombudsman terkait kualifikasi kepatuhan terhadap undang-undang pelayanan publik," terang Andi Rahman.

Dalam kesempatan itu, didamping unsur Pimpinan DPRD Riau, Gubri Arsyad Juliandi Rachman menyerahkan 15 Penghargaan Gelar Pejuang kemerdekaan,  Pejuang Agama Islam, Dua Pejuang Bidang Politik dan Pemerintahan, Pejuang Bidang Budaya Provinsi Riau yang sudah berjasa dalam terbentuknya Provinsi Riau.

Berikut nama-nama tokoh yang dinobatkan sebagai pahlawan dan mendapat penghargaan pada Hari Ulang Tahun Provinsi Riau yang ke-59 tahun sebagai pahlawan kemerdekaan RI yakni Kol Abbas Jamil dari Kabupaten Siak, Abdul Latif Dt Bandaro Sati dari Kabupaten Kampar, Arifin Ahmad dari Kabupaten Bengkalis, H Masnoer, kolonel (purn) dari Kabupaten Bengkalis, H Raja Roesli BA dari Kabupaten Kuantan Singingi.

Kemudian Hasan Basri Lilit Letkol (purn) dari Riau, Khadijah Ali dari Riau, M Boya Letda dari Indragiri Hilir, OK Muhammad Djamil, Kabupaten Siak, Brigadir Jendral Soebrantas Siswanto dari Kabupaten Bengkalis, Sultan Muhammad Zainal Abidin Rokan Hulu, Tengku Agung Syarifah Latifah Kabuoaten Siak, Thoha Hanafi Kabupaten Indragiri Hulu, Tulus dari Rengat, Buya Ma'rifat Mardjani dari Kabupaten Kuansing.

Sementara itu, Tuan Guru Syaikh Abdurahman Syidiq dari Inhil dinobatkan sebagai pahlawan pejuang agama Islam. Datuk Muhammad Djohan dari Kepulauan Meranti sebagai pahlawan bidang politik dan pemerintahan, Datuk Wan Abdurahman dari Pekanbaru sebagai pahlawan bidang politik dan pemerintahan. H Daeng Muhayan Nur Kepulauan Meranti pahlawan bidang politik dan pemerintahan dan Tennas Effendi sebagai pahlawan budaya. [adv/humas]

Berita Lainnya

Index