PEKANBARU-(Riautrbit.com) - Anggaran Pendapatan Belanja Daerah-Perubahan (APBD-P) diperkirakan baru dimulai pada September mendatang. Artinya, belanja perubahan hanya dilaksanakan selama tiga bulan sebelum tahun berakhir.
Dengan begitu, akan ada triliunan belanja daerah yang kemungkinan kembali harus tertunda, karena baru bisa dilaksanakan pada 2016.
"Kemungkinan paling cepat Septemberlah. Sekarang SKPD baru mulai menyusun dan akan melaporkan apa saja yang akan dibelanjakan pada perubahan nanti," kata Kepala Bappeda Riau Muhammad Yafiz, Ahad (14/6/15).
Menurut Mantan Kadisbun Riau ini, akan banyaknya proyek yang kembali tertunda hingga harus menunggu tahun depan, diantaranya di Dinas Bina Marga.
Betapa tidak, dari Rp2,2 triliun anggaran yang ada di Dinas Bina Marga Riau tahun ini, Rp820 miliar diantaranya tidak bisa direalisasikan. atau sebanyak 81 paket kegiatan. Kegiatan yang tidak bisa terlaksana ini karena berbagai faktor. Diantaranya, tidak ada Design Engenering Detail (DED) kegiatan, adanya kegiatan ganda serta Adanya kegiatan yang bukan kewenangan provinsi.
Kalau pun harus dipaksakan dilakukan diperubahan, maka pekerjaan baru dimulai harus terhenti, karena tahun berakhir.
"Kalau memang nanti September, jadi tak mungkin melaksanakan kegiatan besar-besar. Waktunya singkat. Nanti baru dikerjakan, tahun sudah berakhir," ungkap Yafiz. Selain di Dinas Bina Marga, kemungkinan juga ada kegiatan lainnya yang ada di sejumlah SKPD yang harus dilaksanakan diperubahan. Namun karena alasan sama, waktu yang singkat juga kemungkinan akan dialihkan di APBD Murni 2016.
"Kalau nilai saya belum bisa sebutkan, inikan sedang diproses. SKPD melaporkan ke kita, nanti kita lihat mana yang dikembalikan, maka yang dikerjakan," ujar Yafiz lagi.(rtc)