Pekanbaru – Isu retaknya hubungan antara Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid dan SF Hariyanto, ramai beredar di media sosial. Dugaan muncul bahwa kelompok buzzer dari pihak yang kalah dalam Pilgub Riau 2024 menjadi pihak yang menghembuskan isu tersebut untuk merusak citra pasangan ini jelang pelantikan.
Sebagaimana diketahui, Abdul Wahid dan SF Hariyanto telah resmi ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2025–2030 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau pada 9 Januari 2025. Pasangan ini berhasil memenangkan suara mayoritas dalam Pilgub Riau 2024, dengan visi membangun Riau yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
Pelantikan Abdul Wahid dan SF Hariyanto awalnya dijadwalkan pada 7 Februari 2025, namun dipercepat menjadi 6 Februari 2025, bersamaan dengan pelantikan kepala daerah dari lima kabupaten di Riau. Percepatan ini dilakukan untuk menyelaraskan agenda pemerintahan di tingkat provinsi dan kabupaten.
Abdul Wahid sebelumnya dikenal sebagai anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2019–2024, dengan rekam jejak yang solid di bidang legislasi dan pembangunan daerah. Sementara itu, SF Hariyanto adalah mantan Penjabat (Pj) Gubernur Riau tahun 2024, yang diakui atas perannya menjaga stabilitas pemerintahan dan memastikan kelancaran Pilgub 2024.
Menanggapi isu yang beredar, RA salah satu anggota tim pemenangan Abdul Wahid dan SF Hariyanto menyatakan bahwa isu tersebut tidak berdasar dan merupakan bagian dari upaya untuk mengganggu transisi kepemimpinan di Riau.
"Ini jelas upaya dari pihak yang tidak puas dengan hasil Pilgub. Hubungan Pak Abdul Wahid dan Pak SF Hariyanto sangat solid, dan mereka berkomitmen menjalankan amanah rakyat dengan baik," ujarnya.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah terpengaruh oleh kabar yang tidak jelas sumbernya dan terus mendukung kepemimpinan pasangan ini dalam memajukan Riau. Pelantikan yang tinggal menghitung hari diharapkan menjadi awal dari perubahan positif di provinsi ini. (jek)