Dumai, 21 Januari 2025 – Krisis air bersih yang terus dialami pelanggan PDAM Tirta Dumai Bersemai akibat kebocoran pipa induk di Kelakap Tujuh menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satunya adalah M. Aderman, aktivis asal Dumai yang mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan korupsi terkait pengelolaan dana PDAM, khususnya dana perawatan pipa.
Menurut Aderman, persoalan kebocoran pipa yang berulang kali terjadi menandakan adanya potensi kelalaian dalam pengelolaan anggaran dan perawatan infrastruktur. "Masalah ini bukan sekadar kerusakan teknis. Perlu ada audit menyeluruh terhadap pengelolaan dana perawatan pipa dan pengadaan infrastruktur PDAM. Jangan sampai ada penyalahgunaan anggaran yang justru memperparah derita masyarakat," tegasnya.
Ia menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana publik, mengingat PDAM adalah penyedia layanan vital yang memengaruhi kualitas hidup masyarakat Dumai. "Masyarakat sudah sangat dirugikan. Air tidak mengalir selama berhari-hari, sementara janji-janji perbaikan sering kali tidak terealisasi. Ini mencerminkan buruknya manajemen dan potensi penyimpangan yang harus diusut tuntas," tambahnya.
Desak Penegakan Hukum
Aderman juga menyoroti dugaan korupsi dana PDAM yang bisa jadi menjadi akar masalah. Ia meminta aparat penegak hukum untuk bertindak cepat dalam menyelidiki dugaan penyalahgunaan anggaran, termasuk penggunaan dana perawatan pipa. "Kita tidak bisa terus-menerus membiarkan rakyat menjadi korban ketidakadilan akibat pelayanan yang buruk. Penegakan hukum harus menjadi solusi untuk memberikan efek jera," ujarnya.
Harapan untuk Pemerintah Kota Dumai
Selain meminta transparansi dari PDAM, Aderman berharap Wali Kota Dumai turut memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. "Krisis air ini sudah menjadi permasalahan yang sangat mendesak. Kami berharap pemerintah kota turun tangan langsung untuk memastikan PDAM bekerja sesuai dengan standar pelayanan publik dan mengatasi akar masalahnya," kata Aderman.
Ia juga mengajak masyarakat Dumai untuk tetap bersatu dan aktif menyuarakan aspirasinya. "Ini bukan hanya tentang air yang tidak mengalir. Ini adalah hak dasar masyarakat yang harus dijamin oleh pemerintah dan pihak terkait," pungkasnya.
Krisis air bersih ini telah memasuki hari ketiga, dengan ribuan rumah tangga pelanggan PDAM masih kesulitan mendapatkan pasokan air. Sementara itu, PDAM Tirta Dumai Bersemai belum memberikan kepastian kapan perbaikan pipa induk yang jebol dapat diselesaikan, sehingga distribusi air dapat kembali normal. (rls)