Pilgubri 2024 ,Ketua Kahmi Riau Tegaskan Sikap Independen dan Tidak Terlibat Dukung Mendukung Paslon Manapun

Pilgubri 2024 ,Ketua Kahmi Riau Tegaskan Sikap Independen dan Tidak Terlibat Dukung Mendukung Paslon Manapun
Koordinator Presidium KAHMI Riau, Yulisman

PEKANBARU – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Riau yang merupakan organisasi independen, maka tegas tidak dapat berpolitik praktis, tidak terlibat dukung mendukung paslon manapun dalam Pilgubri 2024 

Demikian ditegaskan Koordinator Presidium KAHMI Riau, Yulisman SSi MM, senin sore.

Menurut Yulisman sikap politik organisasi para alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bersifat terbuka dan namun bukan partisan.

"Perihal sikap politik Kahmi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di Riau, ditegaskan sesuai AD/ART akan tetap independen dan netral" tagasnya.

Lebih lanjut Yulisman mengatakan bahwa Kahmi Riau tidak pernah melakukan pengambilan keputusan secara organisasi dalam rangka mendukung salah satu kontestan dalam pilkada.

Terkait adanya klaim Jenewar itu merupakan sikaf pribadi dan bukan sikaf  KAHMI Riau secara organisasi.

Informasi adanya teguran dari Majelis Nasional Kahmi terhadap oknum Sekretaris Kahmi Riau dan akan dijatuhkan sanksi atas pelanggaran organisasi.

Sikap Yulisman menyerahkan kepada Majelis Nasional KAHMI di Jakarta."Silahkan saja kalau ada sanksi terhadap oknum secara pribadi, kami tidak dapat menghalangi keputusan MN Kahmi, karena sebelumnya beliau tidak pernah membicarakan dengan pengurus MW Riau" katanya.

Masih menurut Ketua Kahmi Riau, bahwa pengurus dan anggota KAHMI tersebar diberbagai macam line kehidupan, didunia Politik juga tersebar diseluruh Partai Politik, KAHMI merupakan rumah besar tempat berkumpul para Alumni HMI dari berbagai sektor kehidupan mulai dari politisi, birokrat, penegak hukum, kaumnprofesional dan Penyelenggara Pemilu 

"Maka kami mendukung sikaf tegas MN Kahmi terhadap siapa saja yang melanggar aturan organisasi, bagi kami tidak tepat dan itu sudah menyalahi aturan organisasi kalau ada pengurus mengatasnamakan organisasi dalam rangka mendukung kandidat" tutupnya. (*)

 

Berita Lainnya

Index