Kepintaran dan kecerdasan imam Tajuddin Subki dan imam as Sakhawi tidak di ragukan lagi bagi thullab ilmi, begitu juga ulama yang hidup semasa beliau yaitu imam Nawawi dan Imam Jalaluddin As Suyuti.
Kenapa yg lebih viral dan kitab-kitab yang banyak di baca oleh pengkaji turats dan santri-santri kitab imam nawawi dan as suyuti.??..
Di situlah ada faktor X, kenapa Allah mengankat derajat orang ini dari orang lain sedangkan ilmu nya setingkat atau mungkin di bawah. Faktor X itu adalah konsistensi, warak, tawadhu' dan birrul walidain.
Begitu juga lah UAS, konsisten nya tak perlu di syak kan, warak nya terhadap rizki yg syubhat sudah beliau contohkan semenjak menjadi dosen yg di siplin dan penuh dedikasi.
UAS contoh sekarang, di mana Ucapan selaras dengan perbuatan. Ketika sudah terjadwal kajian di musholla kecil UAS tak mau berpindah walaupun di telpon seorang Bupati atau Walikota.
Kepintaran tanpa hikmah itu sia-sia, oleh sebab itu di sebut ulama tidak hanya berpatokan kepintaran namun lebih di atas itu menanam kan rasa takut kepada Allah.
UAS tak punya kepentingan pribadi di pilkada ini, yg beliau pikirkan kemaslahatan guru, santri, kagiatan keagamaan di Riau ini.
By : Helmi Kamil Candra