Kuansing - Membaca peta politik Kuansing jelang 2024 , Sekda Kuansing Lek Dedi Sambudi berpotensi menjadi PJ Bupati Kuansing mengingat orang nomor 1 di lingkungan ASN negri jalur ini bukan orang sembarangan, dirinya juga di kabarkan memiliki kedekatan dengan Adam Ketua DPRD Kuansing, sempat beberapa kali tertangkap kamera melakukan pertemuan 4 mata degan putra Sukarmis.
Sumber terpercaya mengatakan bahwa Dedi Sambudi diawal masuk Kuansing juga sudah merencanakan dirinya akan menjadi PJ/PLT Bupati Kuansing ketika Suhardiman Amby turun tahta memasuki masa cuti atau transisi kekosongan jabatan 2024.
“ nanti pas datuk maju Bupati 2024, kosong jabatan lumayan bisa abang nanti Bupati sementara ya bu” kata AN menirukan perkataan Dedi , AN merupakan kawan yang pernah dekat dengan Dedi Sambudi.
Peluang Dedi
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuka opsi menunjuk sekretaris daerah (sekda) kabupaten/kota untuk menjadi penjabat (Pj.) Bupati/wali kota mulai 2022. Penunjukan Pj. kepala daerah dilakukan karena peralihan kepemimpinan menuju Pilkada Serentak 2024.
Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Benni Irwan mengatakan Kemendagri akan mencari pejabat pimpinan tinggi pratama atau setara eselon II untuk mengisi penjabat bupati dan wali kota. Ia menyebut sekda kabupaten/kota salah satu opsi yang tersedia.
"Sekda itu juga eselon II. Bukan tidak mungkin, bisa saja sekda kabupaten/kota jadi Pj. asal dipastikan tidak ada konflik kepentingan," kata Benni saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (23/9) lalu.
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Riau, Muhammad Firdaus melalui Kepala Bagian Otonomi Daerah, Tri Jumarsa Jalil mengatakan 9 bupati/walikota berakhir 2024, seperti Kabupaten Kepulauan Meranti, Rokan Hilir (Rohil), Rokan Hulu (Rohul), Bengkalis, Siak, Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu), Kota Dumai dan termasuk Kuantan Singingi (Kuansing).
"Jadi sembilan bupati/walikota itu masa jabatannya berakhir pada 2024 paling lama bulan Agustus, karena kalau tak salah masa jabatan sembilan kepala daerah cuma 3 tahun 8 bulan," terangnya.
Tri Jumarsa menyampaikan, masa jabatan sembilan bupati/walikota itu berakhir 2024 itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, Pasal 201 ayat 7. Dimana Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota hasil pemilihan 2020 menjabat sampai dengan tahun 2024.
Dedi Bangun Komunikasi Lintas Partai, Cakmus tertarik Dedi jadi calon Wakil Bupati
Sebagai diberitakan sebelumnya bursa kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Kuansing mulai diperbincangkan di tengah masyarakat. Siapa figur yang layak menjadi bakal calon yang akan diusung partai di negri jalur, adalah tokoh terbaik mumpuni secara politik dan memiliki basis finansial yang kuat.
Uniknya salah satu tokoh yang mulai dikenal masyarakat Kuansing seorang pekerja keras dan bersih , birokrat dengan jabatan sekda dari etnis Jawa.
"Kami mengenal sosok mas Dedi adalah seorang yang baik hati dan peduli terhadap warga eks transmigran" kata Katijo warga Singingi hilir.
Menurut Katijo mas Dedi sangat rajin mengunjungi kami dan sering turun membawa alat berat, membersihkan jalan dan perawatan akses jalan eks trans.
"Sudah teruji,dan kami berharap mas Dedi nanti maju sebagai Calon Wakil Bupati Kuansing" tambahnya.
Salah seorang tokoh Kuansing Pekanbaru, Cak Mus saat dikonfirmasi terkait melejitnya nama Dedi Sambudi di Kuansing menurut itu hal yang wajar ketika Dedi diberikan amanah dan mempergunakan amanah itu untuk bekerja keras demi kepentingan rakyat.
"Sosok pekerja keras dan bekerja ikhlas akan selalu di dukung oleh rakyat" katanya.
Cak Mus juga menganggap Dedi adalah sosok yang berkomitmen dan jarang ingkar janji.
"Tipikal orang yang peduli dan komitmen terhadap teman" katanya.
Ditanyakan ke Cakmus terkait apakah ada peluang Dedi di usung PKB maju pada pilkada 2024.
"PKB terbuka lebar untuk Dedi , terutama untuk calon wakil Bupati" tuturnya.
Cak Mus tokoh pergerakan dan pejuang pendiri Kabupaten Kuansing ini berharap agar Dedi terus bekerja dengan baik silahkan rakyat yang menilai. (rls)
