Malas Dengar Pidato Bupati Diduga Kurang Berkualitas , ASN Memilih Duduk Membelakangi Zukri

Malas Dengar Pidato Bupati Diduga Kurang Berkualitas , ASN Memilih Duduk Membelakangi Zukri
ASN banyak yang memilih duduk saat Bupati berpidato pada upacara hari kesadaran nasional pada Senin (18/7/2022) di lapangan ucapara kantor bupati. Foto Tribun/Johannes

PELALAWAN - Pidato Bupati Pelalawan diduga monoton dan tidak menarik, membuat ASN lebih memilih duduk saat upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional yang digelar pada Senin (18/7/2022) di lapangan upacara kantor bupati.

Upacara yang digelar pada tanggal 17 Juli setiap bulannya merupakan peringatan Hari Kesadaran Nasional. Bupati Zukri menjadi Inspektur Upacara (Irup) dengan menggunakan baju Korpri didampingi Wakil Bupati (Wabup) Nasarudin SH MH.

Petugas pelaksana upacara dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sekaligus pembagian hadiah lomba yang digelar instansi tersebut.

Saat didebut memberikan amanat upacara, Bupati Zukri tampak mulai kesal melihat tingkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang berbaris tidak rapi dan ogah ogahan dengar pidato Bupati.

Bahkan banyak yang keluar dari barisan dan memilih untuk berdiri di belakang dengan serampangan. Sebagian diantaranya malah duduk santai dengan membelakangi Zukri yang sedang menyampaikan pengarahannya.

"Ini upacara hari kesadaran, bagi pegawai yang duduk di belakang berarti belum sadar. Di sini kita berbaris panas-panasan, malah ada yang duduk," kata Zukri dari atas podium.

Ia menyatakan, ASN seharusnya lebih sadar untuk meningkatkan kedisiplinan setelah mengikuti upacara hari kesadaran.

Semestinya pegawai berbaris dengan rapi dalam mengikuti upacara maupun mendengar amanah dari Irup. Kesadaran harus selalu ditumbuhkan pada masing-masing pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

Jika Kesadaran sudah telah tumbuh, seharusnya tidak perlu lagi sistem absensi di jalankan pada setiap upacara maupun apel.

Datang dengan penuh rasa tanggungjawab dan ikhlas tanpa ada sistem yang mengawasi lagi.

"Kalau misalnya dibuatkan CCTV untuk memantau siapa yang duduk saat upacara, pasti semuanya taat. Kalau sudah sadar mestinya tak harus seperti itu," papar Zukri.

Politis PDI Perjuangan ini mengimbau, agar PNS maupun honorer tetap berpegang teguh pada tugas dan fungsi sebagai abdi negara.

Menjalankan peran secara tulus serta tak perlu lagi diawasi dengan sistem.

Setelah Zukri selesai berpidato, sebagian pegawai malah ingin membubarkan diri padahal upacara masih berjalan.

Lantaran sesi pembagian hadiah lomba dari DLH, ada pegawai yang memilih meninggalkan barisan dan ingin pulang.

Hingga akhirnya Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pelalawan Tengku Junaidi mengambil alih imbauan. Ia meminta semua pegawai tetap pada barisan dan tidak ada meninggalkan lapangan.

"Personil Satpol PP harap tetap menutup pintu pagar dan jangan ada yang keluar. Upacara belum selesai," tegas Tengku Junaidi.

Kedepan personil Satpol PP akan ditugaskan untuk mengawasi semua barisan setiap upacara berlangsung. Untuk menertibkan barisan dan tak ada yang duduk maupun mengobrol. (*)

Berita Lainnya

Index