Hari Ini Binda Riau Vaksinasi 5.000 orang di Ponpes Daarun Nahdhah Bangkinang

Hari Ini Binda Riau Vaksinasi 5.000 orang di Ponpes Daarun Nahdhah Bangkinang
Hari Ini Binda Riau Vaksinasi 5.000 orang di Ponpes Daarun Nahdhah Bangkinang

BANGKINANG - Difasilitasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Riau, guru dan murid Pondok Pesantren Daarun Nahdhah Thawalib Bangkinang menyampaikan curahan isi hatinya kepada Presiden RI Joko Widodo secara video conference (vidcon), Selasa (31/8/2021). 

Kegiatan ini bertajuk Vaksinasi Massal untuk Santri Indonesia Sehat, Indonesia Hebat. 

Dari pantauan, puluhan santri dan santriwati PPDN Thawalib Bangkinang telah bersiap sejak pagi menunggu giliran disapa Presiden RI Joko Widodo yang saat bersamaan Presiden RI berada di Pondok Pesantren Miftahul Falah di Cilowa Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Di sana Jokowi meninjau vaksinasi massal kepada pelajar dan door to door kepada masyarakat umum. 

Persiapan dipandu langsung oleh Kabinda Riau Brigjen TNI Amino Setya Budi. Turut hadir di lokasi vidcon Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kampar H Alfian, Camat Bangkinang Kota Minda, Sekretaris BPBD Kabupaten Kampar Afrudin Amga. 

Empat orang dipersiapkan dari PPDN Thawalib Bangkinang untuk menyampaikan pesan dan kesan kepada orang nomor satu di Indonesia tersebut. Setelah perwakilan pimpinan pondok, guru dan santri menyampaikan sepatah kata maupun curhat kepada Presiden Jokowi, sebuah spanduk bentuk kecintaan terhadap Presiden RI tersebut terbentang di bagian depan barisan perwakilan PPDN Thawalib Bangkinang. Spanduk itu tertulis "Bapak Presiden I Love (lambang love) U". Yel-yel untuk presidenpun menggema sejak persiapan hingga pengambilan vidcon. 

Pimpinan PPDN Thawalib Bangkinang Buya 
Rusydi Nur yang mendapatkan giliran pertama menyampaikan ucapan selamat kepada presiden yang telah menghadiri upacara pertemuan atau sapa dalam menghadapi Covid-19 dan vaksinasi Covid-19. 

Selanjutnya mewakili guru PPDN Thawalib Bangkinang Rosdiana sambil terisak dan berlinang air mata menyampaikan bahwa ada beberapa teman dan keluarga santri meninggal dunia karena virus Covid-19. "Jangankan menyelenggarakan pemakaman jenazahnya, melihat saja tak bisa, kami hanya bisa mendo'akan dari rumah," cakap Rosdiana. 

Nurul Uswatin Hasanah, Ketua Asrama Putri PPDN dan Muhammad Azhari, Ketua Asrama Putra juga mendapatkan kesempatan menyampaikan pesan maupun ucapan terima kasih atas terselenggaranya vaksinasi massal untuk santri dan santriwati kepada Presiden RI. 

Nurul berharap belajar tatap muka tetap diberlakukan. "Di sekolah ini tak hanya mempelajari tentang ilmu agama tapi ilmu wawasan kebangsaan, Bhinneka Tunggal Ika. Kalau tidak ada secara tatap muka dan pertemuan langsung maka akan menjadi Bhinneka Tunggal Virtual," tegas Nurul. 

Harapan senada juga disampaikan Muhammad Azhari yang juga merupakan 
perwakilan seluruh santri di Riau. "Merupakan ciri khas di pondok pesantren mengaji berjemaah. Jika pengajian berjemaah dilakukan masing-masing itu namanya pengajian solo," celetuk Azhari. 

Ia juga memuji langkah yang dilakukan BIN yang melaksanakannya proses vaksinasi secara cepat dan kreatif. 

Dalam wawancara dengan wartawan Azhari mengakui mereka kesulitan mencerna pelajaran jika masih dilakukan dengan daring apalagi adanya gangguan sinyal. 

Sementara itu Kabinda Riau Brigjen TNI Amino Setya Budi kepada wartawan usai pelaksanaan vidcon dengan Presiden RI menyampaikan, pada hari ini Binda Riau bersama 33 Binda se-Indonesia. "Setiap hari Binda di seluruh Indonesia melaksanakan vaksinasi massal terhadap lima puluh ribu orang," bebernya. 

Sementara Binda Riau pada hari ini melaksanakan vaksinasi kepada 5.000 orang. Diantaranya di PPDN Thawalib Bangkinang sebanyak 1.500 Orang santri santriwati dan sisanya di salah satu Sekolah Budha di Pekanbaru, vaksinasi door to door di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu dan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu. 

Amino berharap seluruh masyarakat termasuk pelajar tuntas divaksinasi. 
"Semoga lebih banyak lagi vaksin masuk di Riau karena perlu percepatan, karena Riau rangking lima," beber Amino. 

Sementara itu dari pembicaraan yang disampaikan Presiden RI Jokowi melalui vidcon, ia menyampaikan kondisi ketersediaan vaksin saat ini dimana antara negara rebutan vaksin karena yang memproduksi vaksin hanya enam negara. 
Meskipun punya uang, belum tentu Indonesia bisa mendapatkan vaksin. 

"Alhamdulillah sampai hari ini kita telah dapatkan 160 juta dosis vaksin tetapi itu masih jauh dari mencukupi. Kebutuhan kita dua ratus empat puluh delapan juta," bebernya. 

Ia memperkirakan akhir Desember nanti sebanyak 70 persen penduduk Indonesia sudah divaksin. Hal itu sudah mencukupi kekebalan komunal. Jika jumlah tersebut telah terpenuhi atau mendapat vaksin maka Indonesia akan masuk ke proses pergeseran dari pandemi ke endemi. "Semua bisa berjalan kembali. Dengan catatan Kalau tak ada mutasi baru dari covid ini," ulas Jokowi. 

"Kalau sudah masuk ke endemi covidnya masih ada tetapi karena sudah divaksin penyebarannya sudah terkendali," terangnya lagi. 

Namun demikian bagi yang sudah divaksin ada kemungkinan terpapar Covid-19 kembali tetapi resiko dan jumlahnya lebih kecil karena imunitas di tubuh telah terbangun.(CK/Syaw) 

Berita Lainnya

Index