Pilkada Kuansing 2015,Syahrial Agamas : Demi Harga Diri, Akan Kami Laporkan Ke Pihak Kepolisian

Pilkada Kuansing 2015,Syahrial Agamas : Demi Harga Diri, Akan Kami Laporkan Ke Pihak Kepolisian
Ilustrasi
TELUK KUANTAN- Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Faridz, Syahrial Agamas menilai ada dugaan pemalsuan tanda tangan Ketua Umum PPP Djan Faridz dalam rekomendasi dukungan terhadap pasangan Mursini-Halim. Selasa (25/08)
 
Demi harga diri, Syahrial Agamas bertekad akan melaporkan kasus dugaan pemalsuan dukungan untuk calon Bupati dan Wabup yang akan bertarung di Pilkada serentak 9 desember mendatang Kuansing kepada pihak kepolisian.
 
"Iya, kuat dugaan telah dilakukan pemalsuan tandatangan Ketua Umum PPP Djan Faridz, sehingga keluar SK yang mencabut dukungan untuk Indra Putra-Komperensi yang dialihkan ke Mursini-Halim," ujar Syahrial saat jumpa pers di Telukkuantan, Senin (24/8). Siang
 
Menurut Syahrial, banyak keanehan yang terjadi ketika adanya surat rekomendasi dukungan dari PPP Djan Faridz kepada kubu Mursini-Halim. Dan Ia sempat kaget dengan pemberhentian sementara Ketua PPP Kuansing, Sukemi yang langsung digantikan oleh Yandi Edius 
 
"Rupanya, ada tim yang membuat laporan ke Polres Kuansing bahwa Sukemi diculik dan hilang. Oleh karena itu, Sukemi langsung diberhentikan sementara," ujar Syahrial yang didampingi Ketua PPP Riau Umrah dan Sukemi seraya membenarkan pernyataan Syahrial tersebut.
 
Anehnya lagi, kata Syahrial, dua hari dirinya berada di Kuansing untuk mendaftarkan Indra-Komperensi ke KPU Kuansing, ternyata Sukemi diberhentikan sementara. "Setelah saya cek ke DPP, ternyata ketua (Djan Faridz) sedang berada di Papua. Sementara, Sekjen tidak bisa ditemui," ungkap Syahrial.
 
Selaku Ketua DPP PPP yang juga Korwil Riau, Syahrial mengaku terpukul dengan adanya rekomendasi lain dari kubu Djan Faridz ke pasangan Mursini-Halim. ? 
 
Untuk itu, dalam waktu dekat dirinya akan mengumpulkan seluruh pengurus PPP kubu Djan Faridz untuk melaksanakan rapat. "Jadi, rekomendasi ke Mursini-Halim itu saya anggap sangat keliru.
 
Selain konsiderannya tidak ada, tandatangan ketumnya salah. Dan yang asli hanya tandatangan sekjen. Nanti akan kita buka semua, agar kita tahu siapa otak semua ini dan siapa yang melakukan pemalsuan tandatangan termasuk sekjen pun sekalian akan kita polisikan," tegas Syahrial.
 
Dan diakuinya, bahwa dirinya belum mengkonfirmasi dugaan pemalsuan tandatangan ini kepada ketua umum. "Kalau memang ketum mengaku ada pemalsuan, kita akan tuntut, meskipun sekjen (yang melakukan)," tegasnya lagi.
 
Disampaikan, kasus ini tidak hanya di Kuansing, tapi seluruh daerah di Indonesia, seperti di Jambi. "Saya sudah menggalang dukungan dari kawan-kawan yang diperlakukan sama. Akan saya laporkan ke Mabes. Sebab, ini sudah keterlaluan dan sebuah penzaliman yang sangat melanggar etika berpartai," katanya.
 
?Sementara itu, Ketua PPP Djan Faridz Kuansing yang menggantikan Sukemi, Yandi Edius yang dikonfirmasi, Selasa (25/8/2015), terkait adanya dugaan pemalsuan tandatangan Ketua Umum Djan Faridz dalam rekomendasinya kepada pasangan Mursini-Halim, membantah adanya pemalsuan.
 
Dengan nada sedikit gagap, Yendri Edius mengaku, bahwa tandatangan Djan Faridz tersebut langsung didapatinya. "Tidak benar, itu asli dari Pak Djan Faridz," katanya singkat.(Lipo)

Berita Lainnya

Index