Polda Riau Akan Dalami Dugaan Pelanggaran Prosedur Penangkapan Tersangka Pembunuh Polisi

Polda Riau Akan Dalami Dugaan Pelanggaran Prosedur Penangkapan Tersangka Pembunuh Polisi
Kapolda Riau Turun ke Lokasi Bentrok dan Temui Keluarga Korban di Meranti

RIAUTERBIT.COM- Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah Riau mendalami dugaan pelanggaran prosedur yang dilakukan jajaran Polres Meranti sehingga menyebabkan tersangka pembunuh polisi meninggal dunia.

"Sesuai perintah Kapolda, Kabid Propam bersama jajaran langsung turun ke Meranti guna menyelidiki dugaan pelanggaran prosedur," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan tim Propam Polda Riau secara internal akan mendalami prosses penangkapan apakah sudah sesuai prosedur atau justru melanggar hingga menyebabkan kematian.

Namun begitu, Guntur mengatakan berdasarkan keterangan Kapolres Meranti, AKBP Asep Iskandar, tersangka meninggal karena mencoba melawan polisi saat akan ditangkap.

"Tersangka melawan polisi dengan menggunakan Badik (Senjata tajam) dan berusaha kabur. Petugas sudah memberikan tiga kali tembakan peringatan tapi tidak diindahkan. Sehingga petugas terpaksa melumpuhkan dengan dua kali tembakan pada bagian kaki," jelas Guntur.

Pelaku kemudian meninggal akibat kehabisan darah saat dalam perjalanan menuju ke RSUD Meranti, ujar Guntur. Namun begitu, ia mengatakan tetap menunggu hasil penyelidikan jajaran Propam Polda Riau terkait tewasnya pelaku.

Sebelumnya seorang anggota Polres Meranti, Brigadir Adil Tambunan (31) terbunuh dengan sejumlah luka akibat senjata tajam pada sekujur tubuhnya. Pelaku pembunuhan diketahui  bernama Apri Andi Pratama (24) seorang honorer Dinas Pendapatan Daerah Meranti.

Guntur menjelaskan kejadian itu berlangsung pada Kamis dinihari sekitar pukul 01.45 WIB di depan Hotel Furama, Kota Selatpanjang. Pembunuhan itu menurut Guntur disebakan motif asmara.

Pasca kejadian itu, lanjutnya, Kapolres Meranti AKBP Asep Iskandar memerintahkan anggotanya untuk mengejar pelaku.

Pelaku berhasil dibekuk sekitar pukul 03.30 WIB atau dua jam pasca pembunuhan itu. Namun, pelaku yang kerap disapa Andi itu kemudian tewas dalam upaya penangkapan tersebut.

Tewasnya Andi ternyata berbuntut panjang. Sekita 500 an warga Selatpanjang marah dan melakukan aksi protes ke Mapolres Meranti. Mereka terlibat aksi dorong-dorongan dan melempari Mapolres Meranti dengan batu.

Seorang warga tewas dalam aksi tersebut dengan luka parah pada bagian kepala. Saat ini, kondisi kota Selatpanjang masih mencekam. Ratusan warga bertahan di Mapolres Meranti sementara Polda Riau mengerahkan ratusan personil Brimob, Polres Bengkalis dan Siak guna mengamankan situasi dan antisipasi bentrok susulan.

Ratusan Personil Kepolisian Diterjunkan Guna Antisipasi Kerusuhan Meranti

Kepolisian Daerah Riau mengerahkan ratusan personil gabungan Brimob, Polres Bengkalis dan Polres Siak ke Kabupaten Kepulauan Meranti guna mengantisipasi kerusuhan pasca tewasnya seorang warga pelaku pembunuhan polisi.

"Perintah Kapolda untuk mengerahkan dua SST Brimob, serta dua SST polisi dari Polres Bengkalis dan Polres Siak," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis.

Menurut Guntur, situasi terakhir di Kota Selat Panjang, Kepulauan Meranti terkendali. Saat ini, sekitar 500-an warga masih bertahan dan mengepung Mapolres Meranti setelah sebelumnya menggelar aksi di RSUD setempat.

Informasi yang dirangkum, pada Kamis siang sempat terjadi aksi lemparan batu dan kayu oleh warga ke komplek gedung Mapolres Meranti. Akibatnya, sejumlah kaca gedung Mapolres Meranti pecah.

Polisi yang bersiaga di Mapolres Meranti pun sempat terlibat aksi dorong-dorongan. Bahkan, polisi harus menembakkan beberapa kali tembakan peringatan ke udara guna memecah aksi massa.

Sejumlah warga yang menggelar aksi berjatuhan dengan sejumlah luka pada bagian kepala. Bahkan, seorang warga dikabarkan meninggal dalam kerusuhan tersebut. Hal itu dibenarkan Guntur.

"Menurut Kapolres, ada seorang warga yang meninggal saat akan dilarikan ke rumah sakit," ujar Guntur.

Belum diketahui penyebab meninggalnya warga yang menggelar aksi tersebut. Namun dari informasi yang didapat, warga tersebut terluka parah pada bagian kepala.

Untuk mengantisipasi bentrok susulan, Guntur mengatakan Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto memerintahkan satuan satuang setingkat pleton (SST) masing-masing dua SST dari Brimob, Polres Bengkalis dan Polres Siak ke Meranti.

Aksi masyarakat ini buntut dari tewasnya seorang warga setempat di tangan polisi. Warga Meranti berinsial AAP alias Andi (24) merupakan pelaku pembunuhan seorang polisi Brigadir Adil Tambunan.  Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Hotel Furama, Kota Selatpanjang pada Kamis dinihari  pukul 01.45 WIB. Korban tewas dengan sejumlah luka tusuk pada sekujur tubuh.

Selang beberapa jam kemudian atau pukul 03.30 WIB, polisi berhasil meringkus di Kecamatan Merbau. Saat tertangkap, pelaku dalam kondisi masih bernafas meski dengan dua luka tembak pada bagian kaki. Namun, pelaku kemudian tewas saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Sejumlah warga di Meranti menduga pelaku tewas akibat dianiaya oknum yang meringkus AAP.

Namun, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo membantah hal itu. "Pelaku tewas akibat kehabisan darah saat dibawa ke rumah sakit," kata Guntur.

Akan tetapi, warga Meranti tidak begitu saja mempercayai hal itu sehingga menggelar aksi besar-besaran dengan melibatkan ratusan orang.(ant)
 

Berita Lainnya

Index