Tidak Terpantau, Penderita HIV AIDS Di Batam Terus Bertambah

Tidak Terpantau, Penderita HIV AIDS Di Batam Terus Bertambah

RIAUTERBIT.COM-Aktivis HIV/AIDS Natuna, Otri mensinyalir selama setahun lebih peredaran peyakit ini tak terpantau secara maksimal di Natuna. Pemantauan dan pendeteksian virus dan penyakit itu dilakukan secara kebetulan melalui rumah sakit dan klinik visiti.

Menurut Otri, tidak berjalannya upaya mendeteksi HIV AIDS di Natuna karana anggaran untuk operasional petugas di lapangan tidak ada sepanjang tahun 2015 lalu.

"HIV AIDS sekarang kita tidak tahu ceritanya karena petugas nampaknya tidak bisa turun karena anggaran tidak ada. Upaya deteksi tetap jalan, cuma itu, dilakukan secara kebetulan saja melalui RSUD dan klinik visiti. Kalau ada pasien di RSUD kadang bisa terdeteksi dari sana dan kalaupun ada masyarakat yang sukarela datang ke visiti baru bisa terdeteksi. Tapi yang dilakukan secara sengaja nampaknya tidak ada" terang Otri di Jalan Soekarno - Hatta, Ranai Rabu, 09 Maret 2016.

Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan HIV AID (KPA) Natuna, Hikmat Arliansyah mengakui hal yang sama. Ia mengatakan sepanjang tahun 2015 KPA tidak melakukan pemantauan dan pendeteksian secara langsung ke
tempat-tempat yang diduga beresiko HIV AIDS seperti lokalisasi dan sejumlah tempat hiburan malam. Hal ini karena anggaran yang sedianya sudah tercantum di APBD Natuna tahun 2015 untuk kegiatan itu tidak bisa terealisasi akibat dari defisit anggaran yang menimpa Natuna.

"Ya betul. Tahun lalu hingga saat ini kita tidak bisa melakukan pendeteksian secara langsung ke lapangan karena memang anggarannya tidak ada. Semoga saja tahun ini kita bisa laksanakan lagi," kata Hikmat.

Ia menuturkan, tahun - tahun sebelum KPA biasanya turun melakukan deteksi peredaran virus HIV dan penyakit AIDS ke lapangan sebanyak dua kali dalam setahun yakni pada pertengahan dan akhir tahun. Sehingga deteksi terhadap virus dan penyakit tersesbut berlangsung cukup efektif.

"Biasanya kita turun 2 kali dalam setahun, pertengahan tahun kita turun dan akhir tahun pun kita juga turun.  Kegiatan ini bukan hanya kita jadikan sebagai upaya mendeteksi tapi juga untuk menanggulangi dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya HIV AID, teknis menghindarinya dan mengatisipasi penularannya" beber Hikmat.

Ia menyebutkan, total penderita HIV AIDS di Natuna yang sudah terdeteksi hingga saat ini sebanyak 75 orang. Angka didapatkan terhitung sejak beberapa tahun lalu. Dari total di atas terdapat 16 orang penderita sudah meniggal dunia dan yang diwajibkan mengkonsumsi obat berjumlah 9 orang. Yang terdeteksi selama 2015 sebanyak 10 orang.

"Tapi walaupun kita tidak turun tahun lalu kita ada mendeteksi 10 orang dari pasien RSUD sehingga jumlah totalnya sampai saat ini sebanyak 75 orang, ada yang sudah meninggal dan ada yang masih konsumsi obat secara intens. Yang terdeteksi ini ada dari masyarakat biasa dan ada juga dari kalangan wanita penghiburnya. Semoga saja tahun ini kita bisa turun mengeceknya lagi seperti tahun-tahun sebelumnya" harapnya menutup. (anc)

Berita Lainnya

Index