RIAUTERBIT.COM - Anggota Likud Party Gideon Saar telah mengumumkan mengundurkan diri dari partai tersebut pada Selasa (8/12). Saar dikenal sebagai pesaing utama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di partai tersebut.
Kepemimpinan Netanyahu menjadi alasan utama Saar hengkang dari Likud Party. Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi nasional, Saar mengatakan Netanyahu telah ceroboh dalam manajemen krisis kesehatan dan ekonomi yang timbul akibat pandemi Covid-19. Dia menuding Netanyahu telah mengubah Likud sebagai alat untuk kepentingan pribadi saat dia menghadapi tuduhan korupsi.
Saar mengaku tak bisa lagi bertugas d bawah Netanyahu. Dia kemudian menyamakan dukungan anggota Likud untuk Netanyahu sebagai "kultus kepribadian". Pada kesempatan itu, Saar mengumumkan akan membentuk partai baru untuk melawan Netanyahu dalam pemilu.
"Saya telah memutuskan untuk mendirikan dan memimpin gerakan politik baru di mana saya akan mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang melawan Netanyahu untuk menggantikannya sebagai perdana menteri," kata Saar dikutip laman Aljazirah.
Menurutnya, diperlukan perubahan dalam kepemimpinan negara. "Hari ini Israel membutuhkan persatuan dan stabilitas.Netanyahu tidak bisa dan tidak akan bisa menyediakan keduanya," ujarnya.
Saar adalah mantan asisten dan menteri kabinet senior di bawah Netanyahu. Dia pernah menjabat sebagai menteri pendidikan dan menteri dalam negeri di kabinet pemerintahan Netanyahu. Namun seperti anggota Likud lainnya yang bersinar terlalu cepat, dia mulai dianggap sebagai ancaman oleh Netanyahu.
Saar mengambil jeda dari politik pada 2014. Ia kembali ke Likud tahun lalu dan dikalahkan oleh Netanyahu di pemilihan pendahuluan partai. Sementara Saar tampaknya tidak mungkin menjadi pesaing utama perdana menteri dalam pemilihan berikutnya, dia dapat menyedot suara pemilih nasionalis yang tak senang dengan Netanyahu.
Hal itu dapat mempersulit tugas Netanyahu untuk membentuk koalisi baru jika pemungutan suara diadakan. Tahun ini Netanyahu membentuk pemerintahan koalisi dengan pimpinan partai Blue and White Party Benny Gantz. Misi utama mereka adalah menangani pandemi Covid-19.
Namun ketidakpercayaan telah mengganggu jalannya pemerintahan koalisi. Pekan lalu, Gantz memberikan suara mendukung mosi pendahuluan untuk membubarkan parlemen dan menggelar pemilu baru. Meskipun negosiasi terakhir sedang dilakukan untuk menyelamatkan koalisi, parlemen diperkirakan akan membuat keputusan akhir bulan ini tentang pemilihan nasional keempat dalam dua tahun.(rep)