RIAUTERBIT.COM - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan pada Sabtu bahwa dia tidak akan mengeluarkan pernyataan apapun termasuk menanggapi salah satu kandidat pemilu AS sebagai pemenang.
Itu berhubungan dengan hormat dan "kesusilaan politik," katanya.
“Kami akan menunggu semua masalah hukum yang tertunda diselesaikan. Kami tidak ingin sembrono. Kita harus menghormati otonomi negara lain,” katanya pada konferensi pers di Negara Bagian Tabasco di Meksiko selatan.
Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden setelah dia menerima 290 suara Electoral College, lebih dari 270 suara yang dibutuhkan untuk menjadi presiden AS.
Keputusan pemimpin Meksiko didasari pengalaman pribadinya ketika dia mencalonkan diri sebagai presiden untuk pertama kalinya pada pemilu 2006.
Pada pemilu tersebut Felipe Calderon menjadi presiden Meksiko. Sementara menurut Lopez Obrador itu adalah kemenangannya yang telah dicuri.
"Suara masih dihitung, dan beberapa pemerintah asing sudah mengakui pemenang yang memproklamirkan dirinya sendiri, padahal tidak ada keputusan hukum, dan Calderon diberi selamat, itu sembrono, dan kami tidak akan melakukan itu," katanya.
Lopez Obrador mengatakan Meksiko tidak memiliki masalah dengan Biden atau Presiden AS Donald Trump dan menekankan bahwa dia memiliki hubungan yang baik dengan kedua pria tersebut.
“Saya bertemu Biden tahun lalu. Kami melakukan diskusi di mana saya memberinya surat yang menjelaskan pekerjaan kami untuk Meksiko.”
Dia merujuk pada 2012, ketika sebagai calon presiden Meksiko, Lopez Obrador bertemu Biden ketika orang Amerika itu menjadi wakil presiden AS. Surat tersebut merinci masalah kekerasan yang melonjak di Meksiko dan kebijakan energik dan migrasi.
Mengenai Trump, Lopez Obrador mengatakan Meksiko menikmati hubungan yang menguntungkan dan saling menghormati dengan presiden AS.
“Presiden Trump sangat menghormati kami; dia tidak mencampuri urusan negara kita, kita membuat kesepakatan yang cukup menguntungkan bersama," katanya.(rep)