PEKANBARU - Stadion Kaharudin Nasution menjadi saksi pertarungan sengit antara PSPS Pekanbaru dan Persiraja Banda Aceh, Selasa malam. Dalam laga penuh tensi, PSPS berhasil mengamankan kemenangan tipis 1-0, meski harus bertahan dengan sepuluh pemain di menit-menit akhir pertandingan.

Sejak peluit pertama berbunyi, PSPS tampil agresif dengan strategi high press, menekan lini pertahanan Persiraja tanpa memberi kesempatan bernapas. Mengenakan seragam putih, mereka mencoba mendikte permainan, sementara Persiraja dengan kostum kuning berusaha meredam gempuran.

Menit ke-29, tensi mulai meningkat ketika Muhammad Sadewa terlibat pelanggaran keras. Empat menit berselang, PSPS hampir memecah kebuntuan melalui sundulan Fardan Harahap, tetapi bola justru mengarah langsung ke pelukan kiper Persiraja, Mario Londok.
Menit ke-36, PSPS kembali mengancam lewat skema tendangan sudut. Bola melambung ke tengah kotak penalti, tetapi lagi-lagi Mario Londok sigap mengantisipasi ancaman tersebut. Persiraja balas menyerang pada menit ke-43 melalui crossing lambung Miftahul Hamdi dari sisi kiri, namun bola masih membentur mistar gawang.
Babak pertama berakhir tanpa gol, meski PSPS beberapa kali menciptakan peluang berbahaya. Sayangnya, ketajaman lini depan mereka belum cukup untuk menuntaskan umpan-umpan matang menjadi gol.
Kick-off babak kedua dimulai pukul 20.00 WIB. PSPS langsung menggebrak di menit ke-47 lewat crossing cantik yang disambut tandukan K.H. Yudo. Sayangnya, bola masih melenceng ke sisi kanan gawang Persiraja.
Menit ke-59, Noriki Akada mendapat peluang emas lewat sundulan hasil umpan lambung, namun bola justru melambung jauh di atas mistar.
Laga semakin panas pada menit ke-65 saat terjadi keributan di kotak penalti PSPS saat Persiraja hendak mengeksekusi tendangan bebas. Wasit mengeluarkan kartu kuning untuk dua pemain PSPS, K.H. Yudo dan Lerby, setelah keduanya terlibat insiden dengan pemain lawan.
Persiraja nyaris mencetak gol di menit ke-71 ketika Deri Corfe melepaskan tendangan keras dari sisi kanan. Namun, kiper PSPS, Erlangga Setyo, berhasil melakukan penyelamatan gemilang.
Satu menit berselang, momentum akhirnya berpihak pada PSPS. Tendangan bebas yang dieksekusi Fardan Harahap disambut sundulan akurat Noriki Akada, menggetarkan jala gawang Persiraja. Stadion Kaharudin Nasution pun bergemuruh—PSPS memimpin 1-0 di hadapan 15.835 penonton yang memenuhi tribun.
Namun, drama belum usai. Menit ke-86, ketegangan mencapai puncaknya ketika kiper PSPS, Erlangga Setyo, mendapat kartu kuning, yang kemudian disusul kartu merah oleh Amri Nurhadi. Dalam situasi genting ini, pelatih Aji Santoso melakukan pergantian darurat, menarik keluar Fardan Harahap dan memasukkan Rudi N. Rajak sebagai penjaga gawang baru.
Dengan hanya sepuluh pemain di lapangan dan tambahan waktu enam menit, PSPS harus menghadapi gempuran bertubi-tubi dari Persiraja. Namun, mereka tetap solid di lini belakang dan sukses mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir berbunyi.
Begitu pertandingan usai, suasana memanas. Pemain dan ofisial Persiraja mengerumuni wasit, meluapkan kekecewaan mereka atas berbagai keputusan yang diambil. Melihat situasi yang mulai tak terkendali, tim keamanan bergerak cepat mengawal wasit keluar lapangan.
PSPS Pekanbaru menutup laga dengan kemenangan dramatis, membuktikan bahwa semangat juang dan ketahanan mental adalah kunci di balik kesuksesan mereka malam itu. (gr)
Editor : Nadia Hafizah Ningrum